Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) sempat keok terhadap rupiah hingga ke bawah level Rp 14.000 pada awal Juni kemarin. Namun dalam sepekan terakhir, mata uang Paman Sam itu kembali merangkak ke level Rp 14.000-an sedikit demi sedikit.
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diyakini masih akan terus terjadi hingga akhir bulan. Mata uang Garuda diprediksi masih akan bergerak di kisaran Rp 14.400-an.
"Diperkirakan rupiah masih akan cenderung mengalami pelemahan terbatas pada awal-awal minggu depan dan hingga akhir bulan. Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 14.100-Rp 14.400," kata Josua kepada detikcom, Minggu (14/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu-isu seperti gelombang II Corona, tensi dagang, hingga pemilu AS diperkirakan menjadi biang kerok yang membayangi pelemahan rupiah bahkan hingga akhir tahun.
"Pergerakan rupiah di akhir tahun diperkirakan stabil bergerak di kisaran Rp 14.000-Rp 14.500," ucapnya.
Sedangkan Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menyatakan fluktuasi dari kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan terus terjadi selama new normal.
"Mungkin awal-awal pekan depan rupiah bisa menguat dulu karena nampaknya pasar mulai optimis kembali jadi rupiah bisa menguat dulu mungkin Rp 13.900-Rp 13.800 rupiah bisa di level-level itu. Tapi mungkin sesudah itu bisa melemah kembali ke Rp 14.200-Rp 14.300.
(eds/eds)