Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi bakal menguat di awal pekan ini. IHSG diyakini menguat 25 poin dengan support di level 4.800 sampai 4.712 dan resistance di level 4.969 sampai 5.139.
"IHSG kami perkirakan berpeluang menguat pekan depan dengan kecenderungan menguat di awal pekan dan berpeluang koreksi di akhir pekan," kata Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee kepada detikcom, Senin (15/6/2020).
Menurut Hans, penguatan tersebut didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri karena adanya kenaikan cadangan devisa yang merupakan indikasi aliran dana asing yang kembali masuk ke pasar modal RI. Sekaligus berkat pengalihan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada masa transisi yang mulai berlaku hari ini.
"Karena kenaikan cadangan devisa dan transisi PSBB jadi faktor pendukungnya," sambungnya.
Kemudian, Bank Sentral Amerika diprediksi bakal mempertahankan suku bunga dan diperkirakan tak ada kenaikan sampai tahun 2022. Hal tersebut tentu menjadi kabar baik bagi pasar negara berkembang termasuk Indonesia.
"Likuiditas dolar akan sangat cair," ucapnya.
Terlepas dari itu, sentimen global masih akan mempengaruhi pasar modal secara negatif. Salah satunya dipicu oleh kekhawatiran akan terjadinya gelombang kedua COVID-19.
"Pasar keuangan dunia sempat khawatir dengan gelombang kedua COVID-19 ditandai kenaikan kasus di California, Texas dan Arizona ditambah lagi dengan aksi demonstrasi protes atas kematian George Floyd dianggap berpotensi menaikkan kasus infeksi Corona," tuturnya.
Simak Video "Video: IHSG Anjlok Parah, Ini Perbandingannya dengan saat Krisis '98 dan Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]