Pertamina Mau Hapus BBM Tak Ramah Lingkungan

Pertamina Mau Hapus BBM Tak Ramah Lingkungan

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 15 Jun 2020 19:10 WIB
Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara motor di SPBU 34-16113, Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). Petugas SPBU yang berhubungan langsung dengan pengendara tersebut menggunakan alat pelindung wajah sebagai upaya untuk melindungi diri, keluarganya maupun orang lain dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Foto: ARIF FIRMANSYAH/ARIF FIRMANSYAH
Jakarta - Jumlah produk bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina (Persero) mau dikurangi. Menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, nantinya akan tersisa BBM ramah lingkungan saja.

"Mengenai penyederhanaan, kan intinya kita harus melakukan, satu, bahwa ada regulasi dari pemerintah dan juga kesepakatan dunia tentang lingkungan bagaimana kita menjaga lingkungan. Jadi ada regulasi KLHK yang menetapkan bahwa untuk menjaga emisi karbon itu, menjaga polusi udara ada batasan di RON berapa gitu, di kadar emisi berapa," kata dia dalam diskusi virtual yang disiarkan langsung di Facebook, Senin (15/6/2020).

Atas dasar itu, pihaknya akan memprioritaskan produk-produk BBM ramah lingkungan yang beredar di pasaran.

"Jadi nanti kita akan prioritaskan tentu produk-produk yang ramah lingkungan karena kita semua merasakan ketika PSBB gitu ya langitnya lebih biru, udaranya lebih baik gitu. Nah untuk itu kita tentu akan teruskan program-program mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan. Jadi kita akan dorong ke arah produk-produk yang bagus," ujarnya.

Lanjut dia, penyederhanaan jumlah produk BBM akan membuat biaya distribusi menjadi lebih murah. Ujungnya, harga bahan bakar minyak bisa dibuat lebih terjangkau.

"Kedua, sebetulnya dengan kita simplifikasi jumlah produk ini kan akan memudahkan dari distribusi. Jadi kita harapkan dengan itu distribusi cost bisa turun ya. Kita harapkan nanti kemudian bisa lebih affordable harga BBM-nya," ujarnya.

Rencana tersebut, kata dia sedang dikoordinasikan dan dibahas bersama pemerintah.

"Kita sedang melakukan koordinasi juga dengan pemerintah mengenai itu, mengenai penyederhanaan produk tersebut," tambahnya.




(toy/dna)

Hide Ads