Proyek Kilang Jadi PR Besar Bos Pertamina

Proyek Kilang Jadi PR Besar Bos Pertamina

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 16 Jun 2020 09:35 WIB
Melihat Kilang Terbesar Kedua di Indonesia

Petugas melakukan pengecekan jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/04/2016). Kilang RU V merupakan kilang Pertamina terbesar ke-2 di Indonesia dengan kapasitas 260.000 barel per hari yang dihasilkan dari kilang Balikpapan 1 dan 2. Jumlah tersebut akan ditingkatkan menjadi 360 juta barel per hari melalui program Refinery Development Master Plan. Hasil produksi dari kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V didistribusikan ke Pangkalan Bun, Sampit, Pulang Pisau, Kendari, Bau Bau, Gorontalo, Benoa, Biak dan Ambon. Grandyos Zafna/detikcom
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan pesannya kepada direksi Pertamina yang baru saja dirombak habis-habisan. Menurut Arifin, direksi Pertamina yang sudah dirombak adalah pilihan terbaik.

Arifin menegaskan tugas utama direksi Pertamina adalah membangun kilang. Arifin berharap direksi Pertamina usai dirombak bisa tetap amanah.

"Bagus lah, yang sudah terpilih itu yang terbaik. Mudah-mudahan amanah," ujar Arifin ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Membangun kilang lah (tugas) yang utama," ujarnya.

Sebelumnya, direksi PT Pertamina (Persero) dipangkas hingga separuhnya. Hal itu disetujui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar hari ini, Jumat (12/4/2020).

ADVERTISEMENT

Dalam RUPS pemegang saham menyetujui pemangkasan direksi Pertamina yang semula 11 menjadi enam direksi. Sementara itu Nicke Widyawati tetap menjadi Direktur Utama.

Meski direksi baru dirombak, Nicke memilih langsung tancap gas. Dia pun langsung merombak direksi anak usaha, bagaimana susunannya?

Hari Sabtu (13/6/2020) lalu, direksi Pertamina melakukan pengukuhan subholding yang merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan pembentukan holding migas dan merupakan penjabaran dari roadmap program kementerian BUMN yang tercantum dalam Buku Putih Pembentukan Holding Migas.

Terdapat lima subholding yang telah dibentuk yaitu, Upstream Subholding yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi, Gas Subholding (PT Perusahaan Gas Negara), Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional), kemudian Power & NRE Subholding (PT Pertamina Power Indonesia) dan Commercial & Trading Subholding (PT Patra Niaga).

Selain itu terdapat Shipping Company yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina International Shipping. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan pembentukan holding migas, 5 subholding dan 1 shipping company ini merupakan langkah strategis yang akan tercatat dalam sejarah Pertamina.

Berlanjut di halaman berikutnya.

Sesuai dengan Surat Keputusan No. SR-396/MBU/06/2020 tanggal 12 Juni 2020, Nicke pun tidak membuang waktu dan langsung tancap gas melakukan penunjukan dan pengukuhan pejabat masing-masing subholding yang akan menjadi nakhkoda di perusahaan tersebut.

Beberapa CEO Subholding, sebelumnya adalah Direksi Pertamina, sedangkan Dharmawan H Samsu serta Basuki Trikora Putra juga mendapat tugas baru sebagai Komisaris Utama di Subholding.

Pejabat Chief Executive Officer (CEO) masing-masing subholding yang dikukuhkan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati adalah:

CEO Upstream Subholding (PT Pertamina Hulu Energi) dijabat Budiman Parhusip

CEO Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional) Ignatius Tallulembang dengan didampingi Deputy CEO Budi Syarif Santoso

CEO Power & NRE Subholding (PT Pertamina Power Indonesia) Heru Setiawan

CEO Commercial & Trading Subholding (PT Patra Niaga) Mas'ud Khamid

CEO Shipping Company (PT Pertamina International Shipping PIS) Erry Widiastono



Simak Video "Video Penjelasan Pertamina Terkait Kebakaran di Kilang Minyak Cilacap"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads