Direktur Pemasaran dan Produk Pengembangan PT Pegadaian, Harianto Widodo mengatakan, perusahaan menargetkan penjualan emas sebesar 8 ton di tahun 2021.
"Perlu diluruskan, kalau yang berkaitan pembiayaan emas itu memang porsinya 1% dari seluruh kegiatan usaha. Kalau yang trading ini di-handle anak usaha, sehingga kami hanya jasa simpan, yang trading naiknya hampir 100%," kata Harianto dalam acara Markplus Industry Roundtable sektor Multifinance via virtual, Selasa (16/5/2020).
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 4.000 |
Melonjaknya bisnis emas di Pegadaian, dikatakan Harianto karena banyak masyarakat menilai harga emas lebih stabil dibandingkan instrumen investasi lainnya, apalagi di masa pandemi Corona seperti sekarang ini.
Harianto menjelaskan, ada dua strategi yang akan dijalankan Pegadaian untuk tetap tumbuh di tengah pandemi Corona. Pertama adalah kerja sama dengan platform digital sebagai channel membeli produk pegadaian secara online.
"Jadi kami tidak mungkin bisa create semua potensi dengan organik, maka kami kolaborasi dengan banyak channel, sehingga produk Pegadaian mudah diakses," jelasnya.
Strategi yang kedua, kata Harianto adalah kolaborasi dengan perusahaan pembayaran online (payment system). Saat ini Pegadaian sudah memiliki beberapa mitra pembayaran yang bisa dilakukan secara langsung atau host-to-host.
"Intinya pada saat kami masa pandemi kami bisa menyesuaikan diri, layanan sudah normal. Strategi agar tetap eksis kita banyak kolaborasi dengan banyak channel dari distribusi maupun payment sistemnya," ungkapnya.
(hek/dna)