Harga BBM di Indonesia Bisa Turun Nggak Ya?

Harga BBM di Indonesia Bisa Turun Nggak Ya?

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 16 Jun 2020 17:30 WIB
PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM. Penurunan ini berlaku mulai Minggu 5 Januari 2020 pukul 00.00 waktu setempat.
Foto: Antara Foto/M Agung Rajasa
Jakarta -

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati buka-bukaan bisa saja harga BBM turun saat ini. Hal itu untuk menjawab kritik yang belakangan mencuat karena perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut tak kunjung menurunkan harga BBM di tengah pelemahan harga minyak dunia.

"Sebetulnya bagi Pertamina kalau ingin, simpel saja harga itu murah, tentu cost of production-nya kita cari yang semurah mungkin, kita beli saja yang murah, kita tutup semua kilang, kita tutup hulu migas yang ada," kata dia dalam diskusi virtual yang disiarkan langsung di Facebook, Senin (15/6/2020).

Dia mengakui bahwa faktanya hari ini, produk minyak yang dihasilkan Pertamina lebih mahal daripada yang dijual oleh Amerika Serikat (AS). Tapi hal itu disebabkan negara Paman Sam sedang kelebihan pasokan alias over supply.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka di sana itu sudah kelebihan produksinya, karena menutup produksi itu jauh lebih mahal dibanding membuang minyaknya itu sendiri. Makanya mereka itu bilang 'ambil deh ini minyak di sini, saya tidak bisa setop dan saya tidak punya tempat penyimpanan, gratis tapi ambil ya ke Amerika'. Kira-kira begitu karena mereka nggak mau setop (produksi) juga," jelasnya.

Menurutnya bisa saja Pertamina berfungsi layaknya trader, kerjanya hanya membeliminyak dari negara lain ketika harganya murah.

ADVERTISEMENT

"Tapi kemudian kalau hulu migas ditutup, kilang-kilang ditutup, kita akan kembali lagi ke zaman dulu, tergantung dengan impor, dan ketika harga minyak (dunia) naik lagi, ini kan akan merangkak naik, terus kita terlambat lagi, terus kita teriak-teriak lagi 'ini mafia nih mafia sukanya impor' gitu," ujarnya.

Lalu, lanjut dia bisa dibayangkan jika negara pemasok minyak ke Indonesia tiba-tiba lockdown di tengah pandemi COVID-19, Indonesia bisa kehabisan pasokan.

Dia pun menilai bahwa tidak bisa selalu membandingkan harga minyak di negara lain yang lebih murah dibandingkan Indonesia.

"Kecuali kalau kita memang ini trader ya, trading company. Trading company mudah sih beli jual, beli jual. Tapi apa kabarnya dengan ketahanan dan kemandirian energi? ya kan Pertamina kan BUMN, dan harus meng-create job, meningkatkan ekonomi nasional, menghasilkan ekosistem dan segala macam," tambahnya.




(toy/ara)

Hide Ads