Miliarder Tilman Fertitta meminta para politisi Washington DC, Amerika Serikat (AS) untuk memperpanjang tunjangan pengangguran yang diberlakukan seiring merebaknya virus Corona (COVID-19). Dia berpendapat bahwa tunjangan itu masih diperlukan untuk mendukung ekonomi AS.
"Meskipun itu bisa membuat saya kehilangan beberapa karyawan yang saya inginkan kembali, mari kita teruskan perekonomian. Pemerintahan ini telah melakukan banyak panggilan baik. Mari kita lakukan setidaknya selama 90 hari," kata Fertitta yang juga Ketua dan CEO Restoran Raksasa Landry, dilansir CNBC, Rabu (17/6/2020).
Seperti diketahui, pemberian tunjangan pengangguran sebesar US$ 600 atau Rp 8,5 juta (kurs Rp 14.200/US$) oleh Presiden AS Donald Trump dijadwalkan akan berakhir 31Juli 2020. Tidak ada tindakan pemerintah untuk memperpanjangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fertitta, yang kerajaan bisnisnya mencakup lebih dari 600 Golden Nugget Casino yakin tunjangan mingguan tersebut menjadi pendorong untuk rebound dalam pengeluaran konsumen karena negara-negara AS telah melonggarkan pembatasan Corona.
Penjualan ritel di bulan Mei naik 17,7% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Rebound itu melebihi perkiraan dari para ekonom.
"Saya pikir salah satu alasan lonjakan di penjualan ritel, restoran dan toko kelontong karena cek US$ 600 di mana orang dapat menghabiskan uang," kata Fertitta yang juga memiliki NBA's Houston Rockets.
Fertitta mengakui keprihatinan beberapa anggota parlemen Washington DC, yang berpendapat bahwa tunjangan pengangguran tersebut dapat disalahgunakan untuk menjadi pengangguran karena tunjangan itu lebih besar dari pendapatan masyarakat saat bekerja.
Beberapa politisi telah menawarkan rencana untuk memeranginya. Sebagai contoh, Senator Rob Portman, seorang Republikan Ohio, memiliki proposal yang akan membayar orang dengan tambahan US$ 450 seminggu jika bisa kembali bekerja. Penasihat Ekonomi Gedung Putih mengatakan pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan semacam bonus.
Fertitta lebih berpikir manfaatnya daripada potensi kerugiannya jika memperpanjang tunjangan pengangguran. Dia berpendapat sekitar 21 juta per Mei orang tetap menganggur sehingga dapat mengurangi pengeluaran konsumen.
"Kebanyakan orang ingin kembali bekerja karena mereka telah duduk di rumah selama tiga bulan dan mereka kehilangan akal. Jika beberapa orang terjebak di web dan itu bagus untuk mereka karena mereka kembali bekerja, tidak apa-apa. Tetapi bagi jutaan yang tetap menganggur, mari kita teruskan stimulus," ucapnya.
(fdl/fdl)