Jualan Sepeda Laris Manis di Tengah Pandemi

Jualan Sepeda Laris Manis di Tengah Pandemi

Achmad Syauqi - detikFinance
Kamis, 18 Jun 2020 12:27 WIB
Toko sepeda melayani pembeli di Klaten.
Foto: Achmad Syauqi
Klaten -

Pedagang sepeda onthel, baik toko dan perseorangan di Klaten pusing tujuh keliling. Stok sepeda habis di tengah permintaan yang terus meningkat di tengah pandemi COVID-19.

"Permintaan sepeda sangat ramai sampai tidak ada stok di toko dan pedagang. Ini juga bingung mau mencarikan kemana," ungkap Pardi, pedagang sepeda warga Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen pada detikcom ditemui di Jalan Bali, Kamis (18/6/2020) siang.

Pardi mengatakan sejak sebulan ini pencari sepeda meningkat tajam. Terutama sepeda jenis sepeda gunung dan sisanya sepeda anak dan sepeda kebo (onthel lama).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebulan ini saya sudah menjual 50 unit. Terutama sepeda gunung sejenisnya paling banyak, bahkan sampai pada datang ke rumah minta dicarikan," lanjut Pardi.

Pardi mengaku selain menjual sepeda bekas juga menjadi perantara mencarikan sepeda baru bekerjasama dengan toko. Namun setelah marak COVID stok habis dan harus menunggu. "Harus sabar nunggu kalau mau dapat. Ya rata-rata harga di atas Rp 1 juta sudah bagus," sambung Pardi.

ADVERTISEMENT

Jaya, pemilik toko sepeda di Jalan Pemuda Tengah mengatakan karena ramainya pembeli stok di toko habis. Toko harus menunggu kiriman.

"Kami harus inden dulu untuk dapat barang sebulan ini. Tapi kami tidak terima pre order dari pembeli," ungkap Jaya pada detikcom di tokonya.

Tokonya, kata Jaya tidak berani menerima pesanan. Sebab stok barang belum tentu ada setiap hari sehingga kasihan pada pembeli. "Kita tidak pre order. Kasihan kalau barangnya juga belum pasti ada di toko," lanjut Jaya.

isi tas

Warga Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Supadi mengatakan sudah lima hari mencari sepeda, baru hari ini dapat. Padahal sudah mencari ke semua toko.

"Akhirnya dapat hari ini padahal sudah lima hari mencari. Hobi sepeda di desa ramai jadi ikut beli," jelas Supadi pada detikcom.

Di desanya yang ada di lereng Gunung Merapi, sambung Supadi, hobi bersepeda ramai sejak sebulan terakhir. Banyak kelompok bersepeda tiap hari Minggu. "Ini saya membelikan untuk anak saya. Mau gimana lagi maunya dibelikan sepeda," ungkap Supadi.

Pantauan detikcom di pusat penjualan sepeda bekas Jalan Irian, pembeli tampak ramai. Pedagang juga terlihat puluhan orang membawa sepeda bekas.

Di pertokoan sepeda jalan Pemuda Tengah, pekerja di toko tampak merangkai sepeda di bengkel. Kardus kardus onderdil sepeda yang belum dirakit diletakkan begitu saja di halaman toko.


Hide Ads