Pandemi virus Corona (COVID-19) menyebabkan pendapatan di sektor perdagangan terutama di ritel-ritel modern dan pusat-pusat perbelanjaan seperti mal khususnya di DKI Jakarta turun drastis. Bahkan, menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, pendapatan peritel dan mal turun hingga Rp 12 triliun.
"Penurunan ini cukup signifikan dalam 2 bulan terakhir ini sekitar Rp 12 triliun. Dan di DKI Jakarta ini ada sekitar 70 pusat perbelanjaan," ungkap Agus dalam Ngobrol Seru IDN Times, Kamis (18/6/2020).
Anjloknya pendapatan tersebut juga disebabkan oleh pengurangan kapasitas pengunjung yang wajib diterapkan di mal dan restoran selama pandemi Corona. "Saat ini pendapatan atau revenue tidak sama sebelum COVID-19 karena adanya pengurangan kapasitas mal dan restoran," jelas Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus membeberkan, angka Purchasing Manager Index (PMI) di Indonesia pada Februari 2020 mencapai 50%. Ketika Corona mewabah di Indonesia, tepatnya bulan April angka PMI turun ke 27,6%. Namun, di bulan mei meningkat tipis ke 28,6%. Menurut Agus, angka tersebut mengartikan sektor perdagangan harus bangkit.
"Nah inilah waktunya untuk kita rebound," tegas dia.
Saat ini pun Pemprov DKI Jakarta sudah mengizinkan pusat-pusat perbelanjaan membuka kembali operasionalnya. Tenant-tenant non pangan di mal sudah kembali buka, dan restoran sudah melayani makan di tempat atau dine-in. Dengan peluang untuk bangkit ini, Agus meminta pelaku di sektor perdagangan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat.
"Protokol kesehatan sangat penting, harus punya kesadaran dan disiplin tinggi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan perdagangan khususnya di ritel-ritel modern dan pusat perbelanjaan," pungkasnya.
(fdl/fdl)