Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional akan negatif 3,8% pada kuartal II-2020. Angka proyeksi tersebut semakin dalam jika dibandingkan proyeksi sebelumnya yang negatif 3,1%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan negatifnya ekonomi di kuartal II-2020 terlihat dari beberapa indikator, salah satunya adalah penjualan mobil yang terjun bebas 93,21%, sementara motor turun 79,31%.
"Jadi dalam sekali, demikian juga dengan impor bahan baku," kata Suhariyanto di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (22/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, sinyal lainnya juga bisa dilihat dari jumlah penumpang angkutan transportasi. Di sektor udara terjadi penurunan 87,91% di kuartal II-2020.
"Ini semua perlu di antisipasi baik dari permintaan, penawaran, dan pada akhirnya investasi," tegas dia.
Sebelumnya, kondisi perekonomian Indonesia diprediksi semakin menurun di kuartal II-2020, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ekonomi nasional akan negatif 3,8% pada kuartal II tahun ini.
Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara kunci pada acara Townhall Meeting Kementerian Keuangan secara virtual, Jumat (19/6/2020).
Dia mengatakan merosotnya perekonomian Indonesia diakibatkan oleh kebijakan pembatasan sosial. Kemerosotan ekonomi tidak hanya dialami Indonesia, melainkan seluruh dunia, bahkan ekonomi global diprediksi negatif hingga 7%.
"Kita beruntung pada kuartal I bertahan di 2,97%. Namun kuartal II kita alami tekanan kemungkinan dalam kondisi negatif, BKF (Badan Kebijakan Fiskal) bilang -3,8%," kata Sri Mulyani.
(hek/ara)