American Airlines Group Inc (AAL.O) tengah mencari pembiayaan atau utang sebesar US$ 3,5 miliar setara Rp Rp 49 triliun (Rp 14.000/ dolar US) guna meningkatkan likuiditas atau kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban selama krisis pandemi virus Corona.
Dalam upaya pencarian utang tersebut dibagi menjadi beberapa cara. Sebanyak US$ 1,5 miliar (Rp 21 triliun) berasal dari menjual saham perusahaan, selanjutnya US$ 1,5 miliar berasal dari convertible notes atau surat utang yang bisa dikonversi menjadi saham dan US$ 500 juta (Rp 7 triliun) lagi dari pinjaman bank.
Pencarian utang ini disebabkan oleh pembatasan wilayah yang menyebabkan perjalanan maskapai akibat virus Corona anjlok dari sisi permintaan dan pendapatan perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Reuters, Senin (22/6/2020), penawaran saham dan catatan konversi pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg News. Penjamin emisi pun akan diberi waktu 30 hari untuk membeli US$ 112,5 juta saham dan sebagai convertible notes senilai US$ 112,5.
Goldman Sachs & Co. LLC, Citigroup, BofA Securities dan JP Morgan akan bertindak sebagai perwakilan untuk penjamin emisi.
Pekan lalu American Airlines dan Delta Air Lines telah melihat pemulihan dari kerugian dana perusahaan. Hal ini terjadi setelah pemerintah AS melaporkan adanya peningkatan perjalanan di tengah Corona.
(eds/eds)