"Pertumbuhan DPK masih oke, tapi untuk pertumbuhan kredit hanya 2,68%, padahal tahun lalu tumbuh 10,5%," kata Perry dalam video conference, Sabtu (27/6/2020).
Rendahnya pertumbuhan kredit, Dia menjelaskan dikarenakan ekonomi tidak bergerak akibat pandemi virus Corona atau COVID-19.
"Ini menunjukkan kalau ekonomi mandek, ekonominya belum pulih ya wajar kredit yang tersedia pun nggak ditarik, dunia usaha kalau aktivitas ekonomi belum tumbuh tentu saja belum menarik plafon yang ada, makanya kenapa stimulus fiskal mendorong ekonomi supaya kredit perbankan tumbuh," jelasnya.
Meski belum berdampak pada pergerakan kredit perbankan, Perry mengatakan penurunan suku bunga sudah diikuti oleh pasar uang antar bank yang berada di level 1,52% dan bunga deposito yang turun 195 basis poin (bps). Dia pun menyebut, ke depannya masih ada ruang untuk menurunkan kembali suku bunga acuan.
(hek/hns)