Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh harapan besar dari Kawasan Industri Terpadu di Batang. Dia berharap kawasan ini bisa menampung perusahaan-perusahaan asing yang hendak keluar dari China.
Menteri BUMN Erick Thohir di depan Jokowi menjelaskan bahwa lahan di Kawasan Industri Batang sepenuhnya milik PTPN IX. Sehingga dia berani menjamin tidak akan ada masalah ke depannya.
"Ini lokasi yang sangat prima Bapak dan memang ini merupakan satu kepemilikan di bawah PTPN IX, jadi tidak ada isu nanti ke depan untuk relokasi ataupun mandeknya perizinan," ujarnya dalam acara kunjungan tersebut yang disiarkan live melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (30/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawasan Industri Terpadu Batang sendiri memiliki total luas lahan 4.000 hektare (ha). Pengembangannya dibagi menjadi 3 tahap. Untuk tahap pertama dilakukan seluas 45 ha.
"Dan di sini kami juga undang direksi BUMN yang nanti bertanggung jawab atas listrik ada PLN, Pertamina nanti untuk gasnya, dan lain-lain. Jadi ini kita lakukan supaya targetnya bisa berjalan sesuai target 6 bulan ke depan," tambahnya.
Kawasan ini industri Batang ini, lanjut Erick, juga akan dipadukan dengan kawasan industri lainnya di Jateng, seperti yang ada di Brebes dan Kendal. Selain itu juga akan diintegrasikan dengan kawasan wisata Borobudur.
"Pengembangan kawasan industri Batang untuk menjadikan pulau Jawa menjadi sentral manufaktur yang memiliki 3 tumpuan, yaitu seperti kita ketahui selama ini ada kawasan industri Cikarang, kawasan industri Gresik di Jatim. Dan bagaimana konsolidasi ketiga kawasan ini menjadi sebuah tempat superhub dari manufacturing ke depan," ujarnya.
(dna/zlf)