Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta pemerintah melindungi pengusaha baja dalam negeri dari gempuran baja impor. Bahkan Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Anggawira menilai baja-baja dari luar negeri ini diselundupkan hingga bisa membanjiri Indonesia.
Pihaknya meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan perlindungan kepada pengusaha nasional dari gempuran baja asing.
"Gempuran baja dari luar yang memang kalau kita bilang juga ada sedikit, apa ya, boleh dibilang unfair lah, serinya diganti, ya penyelundupan lah kalau kita boleh bilang kasarnya seperti itu. Mudah-mudahan ini dengan kolaborasi kita bersama Kementerian Perindustrian, hal-hal tersebut bisa kita minimalisir lagi ke depan," kata dia dalam diskusi yang tayang di YouTube Hipmi, Kamis (9/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Alasan di Balik AS-India 'Serang' Ekspor RI |
Pihaknya meminta pemerintah menyiapkan peta jalan atau roadmap untuk membangun industri baja nasional.
"Dan memang harapan kita ada insentif-insentif untuk bisa menumbuhkan sektor industri ini karena industri baja ini mother of industri. Kalau industrinya kuat pasti semuanya juga akan kuat. Kalau industrinya efisien pastinya produk-produk turunannya atau industri turunannya akan lebih efisien," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian, ESDM Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Rama Datau juga menyampaikan permasalahan gempuran baja impor.
Dia meminta, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Taufiek Bawazier yang hadir dalam diskusi tersebut menindaklanjuti permasalahan tersebut.
"Jadi ini salah satu industri memang harus diperhatikan sama-sama. Apalagi kalau industri baja ini kita lihat kemarin-kemarin itu gempuran dari baja baja impor. Mudah-mudahan Pak Dirjen bisa membantu memproteksi industri baja ke depan dari produk-produk impor," tambahnya.
(toy/eds)