Nicholas memenangkan lomba Wirausaha Muda Mandiri dengan hadiah Rp 50 juta. Dia bercerita, bisnis ikan hias ia rintis sejak duduk di bangku SMA pada 2011 lalu, demi mengumpulkan uang untuk biaya kuliah.
"Sebenarnya saya sudah sejak SD jualan dan berbisnis. Waktu SD saya jualan mainan di kelas, sementara ibu saya jual makanan di luar sekolah. Kenapa saya pilih jualan ikan hias? Karena saya sudah lama menjalankan berbagai usaha tapi gagal terus. Saat usaha ikan, saya baru berhasil," ujarnya kepada detikFinance pada acara Wirausaha Muda Mandiri di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Nicholas mengatakan, bisnis ikan hias ini tidak bermodal, karena awalnya dia hanya menjadi makelar. Namun saat ini omzetnya tembus Rp 100 juta/bulan. "Saya ingin sampai triliunan," ujar mahasiswa Prasetiya Mulia Business School ini.
Dia bangga bisa memenangkan kompetisi Wirausaha Muda Mandiri, karena saingannya sangat berat. Kini bisnis Nicholas dijalankan melalui Venus Aquatics yang dipimpinnya.
Saat ini ini ekspor ikan hias Nicholas adalah ke Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China. Sebagian besar ikan yang diekspor adalah ikan arwana ke Eropa. "Dalam sebulan paling hanya bisa kirim 1 sampai 2 kali, tapi omzet bisa sampai US$ 10 ribu. Selain ikan hias ada yang lain, properti dan aplikasi bisnis online, tapi belum begitu berjalan, karena masih dalam penghembangan," paparnya.
Nicholas menargetkan pada umur 40 tahun bisa masuk daftar orang terkaya Forbes. "Kalau pun gagal, saya pasti akan bangkit lebih tinggi lagi. Saya sudah sering sekali gagal, banyak kegagalan," curhatnya.
(dnl/hen)