"Dulu waktu mahasiswa, saya kan aktivis. Biasa dikejar-kejar polisi, sudah kurus kurang gizi pula. Sudah begitu nggak punya duit juga, mana ada cewek yang mau," kata Bahlil dalam acara d'Preuner di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Minggu (14/6/2015).
Sebelum jadi pengusaha, Bahlil memulai karir sebagai karyawan. Berkat kerja kerasnya, ia bisa mendapatkan gaji hingga Rp 30 juta sebulan.
"Setelah kerja dengan gaji Rp 30 juta sebulan, saya putuskan untuk berhenti dan bikin usaha. Langsung jatuh. Dulu (waktu jadi karyawan) banyak cewek, pada saat jatuh (cewek) hilang semua," katanya disambut gelak tawa para undangan.
"Tapi tidak apa-apa, itu kan pilihan hidup. Dia (cewek) pilih hidup yang lebih baik. Tapi kita harus yakin, jangan pernah tidak percaya diri," ujarnya.
Maka dari itu, dengan modal terus percaya diri dan percaya kepada Tuhan maka secara perlahan bisnisnya terus berkembang seiring waktu.
"Kalau tidak percaya diri, bagaimana mau meyakinkan orang lain? Percaya saja semua akan berjalan dengan semestinya. Allah tidak akan mengubah nasib kaumnya jika bukan kaumnya sendiri yang mengubahnya," tuturnya.
(ang/hen)











































