Salah satu peserta acara d'Preneur bernama Hariyanto bertanya langsung kepada Bahlil tetang pengalamannya itu.
"Bapak dulu miskin, dicemooh terus, apa motivasi bapak bisa terus maju dan bisa sukses seperti saat ini?" kata Heriyanto di acara d'Preneur Spesial Surabaya, di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Minggu (14/6/2015).
Bahlil mengungkapkan, dirinya memang miskin dan sudah jadi kebiasaan tiap hari dapat cemoohan orang. Tapi dia tak berlarut-larut menghadapi hal itu.
"Sudah miskin, masak mau tetap miskin?," ujar Bahlil.
Ia menambahkan, apalagi dirinya punya seorang ayah yang tidak punya pendidikan, pekerjaanya hanya tukang batu.
"Saya lihat almarhum bapak saya yang tak punya pendidikan, maka saya yang sekolah masak tidak bekerja lebih keras? tapi jangan kerja hanya pakai otot, tapi pakai otak, yang saya bilang tadi modal jadi pengusaha sukses bukan modal otot, tapi kecerdasan," tutupnya.
(rrd/zul)











































