Kreatif, Limbah Kayu Jadi Lukisan Wajah Jokowi Rp 18 Juta

Kreatif, Limbah Kayu Jadi Lukisan Wajah Jokowi Rp 18 Juta

Lani Pujiastuti - detikFinance
Senin, 26 Okt 2015 07:46 WIB
Foto: Lani/detikFinance
Jakarta -

Limbah kayu lapis atau kayu vinir setelah dipakai untuk furnitur, masih bisa dimanfaatkan menjadi kreasi bernilai seni dengan harga tinggi. Sampah vinir dari industri plywood yang tak lagi bernilai ekonomis bisa disulap jadi lukisan seharga belasan juta.

Salah satu importir kayu sekaligus pengusaha mebel asal Semarang yang melakukan langkah kreatif ini. Dengan kreativitas, limbah bisa jadi rupiah.

"Kami lihat sampah vinir banyak dan berpikir bisa jadi apa ya?" ungkap Ari Wibowo, marketing Madero, kepada detikFinance pada Pameran TradExpo di Hall B JIExpo Kemayoran, pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potongan-potongan vinir atau kayu pelapis tipis pun mulai coba-coba dibuat lukisan. Bukan sembarang lukisan, melainkan lukisan serupa WPAP atau Wedha's Pop Art dengan gradasi warna alami aneka jenis kayu.

"Spesialisasi kita kan sebetulnya memang importir kayu vinir. Setiap pakai vinir kan pasti ada lebihnya. Nah, lebihannya ini dipakai untuk bahan baku lukisan. Pakai teknik gradasi warna alami dari kayu asli atau kayu solid. Kita dapat satu pelukis yang bisa buat. Mungkin satu-satunya juga," ujar Ari.

Lukisan yang dibuatnya, kebanyakan mengambil objek manusia atau tokoh-tokoh dunia. Mulai dari Mahatma Gandhi, Mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun pernah dibuat ke dalam lukisan kayu ini.

"Ada seorang seniman namanya Endah. Dia bisa buat wajah orang dari potongan kayu vinir ini. Permintaan banyak, tapi kita terbatas waktu. Pengerjaan satu lukisan bisa satu bulan lebih," kata Ari.

Lukisan tersebut dijual dengan harga Rp 15-25 juta tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya. "Dari tanpa modal, dengan modal seni dan ide dari seniman itu, bisa jadi produk minimal harganya Rp 15 juta. Wajah Presiden Joko Widodo kita lukis tahun lalu. Pas pameran Beliau lihat, ada yang beli dua hari kemudian. Itu saya hargai Rp 18 juta," tuturnya.

Menurutnya, di setiap momen pameran, selalu mendapat pesanan lukisan wajah. "Tiap pameran kita selalu dapat order lukisan wajah ini. Bulan terakhir laku 3-4 lukisan. Kelebihannya, jadi betul-betul diukir buatan tangan dengan detil supaya gradasi warnanya muncul dari paduan warna alami kayu," terang Ari.

Pembeli manca negara pun banyak yang mencari lukisannya. "Pernah ada orang Sri Lanka, India, mereka minta dibuatkan lukisan wajah mereka sendiri," tambahnya.

Lukisan paling mahal yang pernah dibuat yaitu ukiran wajah mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. "Kita buat wajah Pak Rachmat Gobel. Kita buat ukuran besar dan dibeli Rp 25 juta," ungkap Ari.

Sejak berjalan selama lima tahun, lukisan wajah sesuai pemesan menjadi favorit. "Kita juga buat custom wajah orang sesuai pesanan. Itu paling banyak diminati. Soalnya lukisan gradasi dari kayu vinir ini kayaknya yang pertama kali di Indonesia. Kami lakukan sejak lima tahun lalu. Lokasi di Kawasan Industri Candi, Semarang, Jawa Tengah," pungkasnya.

(ang/ang)