CEO Sido Muncul, Irwan Hidayat, menuturkan bahwa transformasi Sido Muncul dari perusahaan keluarga menjadi perusahaan terbuka ini telah mempertimbangkan berbagai hal, ada sisi positif maupun sisi negatif.
"Terbuka atau tidak itu ada enak dan nggak enaknya. Enaknya adalah semuanya transparan, nggak boleh salah, harus betul-betul benar, pengawasannya luar biasa. Nggak enaknya apa-apa mesti lapor," kata Irwan dalam acara d'Preneur di Ballroom Golden Flower Hotel, Jalan Asia Afrika, Bandung, Sabtu (27/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menjadi perusahaan terbuka, generasi penerus keluarga tak perlu lagi terlibat langsung dalam manajemen perusahaan, konflik keluarga pun bisa dihindari.
"Januari 2013, mama saya bilang Sido Muncul harus go public. Saya menurut saja. Saya kan punya 3 anak dan 10 keponakan. Ini supaya generasi selanjutnya bisa terus menikmati perusahaan ini. Anak-anak sama keponakan saya nggak usah kerja (di Sido Muncul), pakai CEO saja nanti," ujar Irwan.
"Yang membuat kita lupa daratan itu kesuksesan. Mama saya bilang kalau Sido Muncul kacau salah saya, kalau berhasil karena adik saya baik-baik. Kalau berantakan berarti salah pemimpinnya," tutupnya. (ang/ang)











































