Begini Cara Unik Juragan Clothing Bandung Pasarkan Produknya

d'Preneur

Begini Cara Unik Juragan Clothing Bandung Pasarkan Produknya

Muhammad Idris - detikFinance
Sabtu, 27 Feb 2016 15:26 WIB
Foto: Wahyu Daniel
Bandung - Strategi pemasaran yang unik jadi modal utama Ouval Research jadi salah satu yang terdepan dalam bisnis clothing di Kota Bandung. Merintis bisnis sejak tahun 1997 dengan modal Rp 200.000, kini Ouval Research telah memiliki outlet penjualan di 7 kota miliaran rupiah dalam sebulan.

Marketing Director sekaligus salah satu pendiri Ouval Research, Rizki Yanuar, menerapkan strategi marketing dengan pendekatan komunitas-komunitas yang digandrungi kalangan remaja di Kota Kembang tersebut. Namun cerita pencapaian bisnis yang sekarang, sempat dilalui dengan susah payah.

"Waktu itu belum ada media sosial, pakai flyer (pamflet) desain di kertas A4, perbanyak dengan fotokopi dan disebar ke tempat-tempat nongkrong remaja, seperti di kampus-kampus," tuturnya di acara d'Preneur di Hotel Golden Flower, Bandung, Sabtu (27/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat penyebaran flayer, toko pertama yang disewanya di kawasan Buah Batu tetap sepi pengunjung.

"Hasilnya nol, nggak ada yang datang buat beli. Sampai 5 bulan nggak ada yang datang kecuali teman sendiri dari komunitas, sementara punya toko harus sewa tempat dan bayar pegawai," kenang Rizki.

Dia kemudian menyadari, bahwa hampir seluruh pembelinya berasal dari komunitas skateboard yang diikuti oleh temannya.

"Dari situ saya belajar masalah branding. Pertama basis komunitas dikuatkan, kemudian endorse pemain skateboard, baru endorse pemain band, hingga akhirnya bisa endorse televisi swasta berkat jaringan teman," jelas jebolan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Universitas Padjadjaran ini.

Berangsur, pembeli mulai mengenal produk Ouval Research dari mulut ke mulut antar anggota komunitas band hingga skateboard di Bandung.

"Saya nggak belajar banyak di kampus, lebih banyak belajar di jalanan soal networking meski kuliah di Fikom. Sangat terasa kalau menjalankan bisnis sangat perlu networking, dan itu saya punya di komunitas skateboard di Taman Lalu Lintas awalnya. Mulailah brand kita dikenal," kata Rizki.

Produknya pun semakin berkembang tak hanya berkutat pada kaos. Namun mulai memproduksi sweater, hoodie, kemeja, celana, tas, topi, sepatu, sandal, sabuk, dompet, gantungan kunci, papan skateboard, MP3 player, otopet, dan lain sebagainya. Perusahaan clothing ini juga memiliki puluhan desain kreatif baru dalam setiap bulannya. (ang/ang)

Hide Ads