Hingga saat ini cabang Nasi Goreng Mafia sudah tersebar di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Pekanbaru, hingga Jakarta. Ciri khas Nasi Goreng Mafia yang bercita rasa pedas menjadi favorit konsumen sekaligus menjadi ciri khas dari merek dagang tersebut.
"Kami bikin bisnis nasi goreng rempah mafia berawal dari 7 orang. Kami waktu itu ketemu di gym," ujar Stefanie dalam acara d'Preneur di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"7 orang dan bikin bisnis bareng-bareng. Kami punya ketertarikan berbeda-beda. Saya arsitek banyak bikin desain set-set tempat baru. Ada juga teman saya yang latar belakang keuangan jadi di bagian finance marketing," tutur Stefanie.
Sampai saat ini Nasi Goreng Mafia sudah memiliki 24 cabang di beberapa kota besar di Indonesia. Berawal dari kios kecil di Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, bisnis nasi goreng rempah ini melebarkan sayapnya di berbagai kota-kota besar.
"Sekarang ada 24 outlet Nasi Goreng Mafia. Untuk selain Nasi Goreng Mafia kita juga ada 3 brand lain dengan total outlet 60," kata Stefanie.
Pemilihan nasi goreng sebagai ladang bisnis dipilih karena berdasarkan penelitian makanan yang paling banyak dicari di Indonesia adalah nasi goreng dan rendang. Sehingga 7 orang sahabat memilih nasi goreng sebagai lahan usaha yang awalnya dibuka di Bandung.
"Setelah riset makanan yang paling banyak disukai nasi goreng dan rendang. Jadi kita pilih nasi goreng," tutur Stefanie. (dna/dna)