Pendiri Men's Republic, Yasa Singgih, punya cara unik mencari ide-ide untuk mencari desain produk yang bisa dijualnya dan rupanya kerap digandrungi orang. Padahal, pengusaha muda berusia 21 tahun ini bukanlah pakar fashion.
"Kalau cerita saya pribadi, saya lebih suka pembelajaran di jalanan, banyak hal-hal bodoh yang saya lakukan. Karena saya tak tahu desain, saya datang ke pengrajin sepatu. Saya tanya ke bapaknya (pengrajin), sepatu yang paling laku kaya apa?" ucapnya saat acara d'Preneur di Ice Palace Lotte Shopping Avenue, Ciputra World, Jakarta, Selasa (25/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkan Yasa, banyak orang pengusaha pemula yang gagal lantaran membuat produk yang sesuai seleranya dan yakin bisa laku, namun rupanya tak disukai pasar.
"Awalnya saya nggak suka dengan sepatu saya, tapi ternyata laku. Pas laku saya akhirnya jadi suka sendiri. Jadi lihat saja marketnya suka apa, jangan apa yang kamu suka. Karena apa yang kita suka belum tentu orang suka saat dilempar ke market," terang dia.
Selain itu, sambungnya, perlu menentukan segmen pasar yang ingin disasar sejak awal dalam berbisnis.
"Kalau belum laku bukan karena nggak bagus, tapi karena belum nemu jodohnya saja. Produk semahal semurah apa pun pasti ada yang beli. Pertama cari mau jual ke siapa, kelas middle, menengah bawah, atau atas. Tes dulu, jual ke teman, nggak perlu jual (massal) dulu," pungkas Yasa. (ang/ang)