Pada awalnya dia meminjam dari adiknya Rp 4 juta untuk modal usaha. Akan tetapi, dia berhasil mengembangkan brand hingga ke luar negeri dan memiliki 1300 outlet.
"Mimpi memiliki brand di luar negeri. Bagaimana encourage merek lokal di luar negeri sehingga intinya nggak hanya membangun outlet Baba Rafi di Indonesia tapi di ASEAN juga, jadi Go MEA," kata Hendy, di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini bisnis di luar negeri Baba Rafi telah meluas bukan hanya di ASEAN tetapi juga di ASEAN. Misalnya di China, Srilanka, dan Bangladesh.
"Di Malaysia sudah ada 31 outlet, ini cabang-cabang kami di Summit Mall, Low Yat Plaza, di Flipina kita buka 14 cabang, gerai kami di Srilanka ada 1, China 1, Brunei 2 cabang, Bangladesh kami baru saja masuk," imbuh Hendy.
Bukan hanya di Asia, kebab Turki Baba Rafi juga melakukan ekspansi hingga Eropa. Dia menyebut saat ini telah membuka 1 gerai di Belanda.
"Tidak hanya di Asia, kita punya mimpi di Eropa akhirnya kita buka di Belanda, outlet kami yang pertama. Jadi yang menarik luasnya 400 m persegi, kesannya itu lebih healthy ada saladnya karena di luar negeri suka yang healthy," kata Hendy.
"Kami bersyukur berjalan 13 tahun bisnis bukan yang mudah, ada yang bilang bertahan untuk 5 tahun itu berat sehingga nggak ada sukses yang instan kita harus melewati anak tangga," imbuhnya. (hns/hns)