Presiden Direktur Baba Rafi Indonesia, Hendy Setiono, berbagi kisahnya merintis bisnis Kebab Turki Baba Rafi dari mulai lewat gerobak hingga kedai yang nyaman. Untuk menjadi merek dagang yang bisa diperjualbelikan lewat skema franchise atau waralaba juga harus dilalui Hendy jatuh bangun.
Setelah meraup omzet Rp 100 juta di tahun pertama, Hendy sempat mengalami kerugian di tahun kedua. Kerugian tersebut terjadi lantaran buruknya sistem manajemen yang dilakukan. Minimnya pengawasan membuat omzet dari bisnis kebabnya merosot tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kondisi tersebut bisa kembali normal dan bahkan meraup keuntungan kembali setelah melakukan pembenahan manajemen di internal perusahaan.
Di tahun ketiga, Hendy mulai tertarik untuk mengembangkan bisnisnya dengan bsistem franchise atau waralaba. Di tahun inilah cabang Kebab Turki Baba Rafi bisa bertambah hingga 100 kios oer tahun.
"Tahun ketiga belajar franchise dengan hire konsultan dan cukup eksponensial. Quantum lead di tahun ketiga 100 cabang tiap tahun," kata Hendy. (hns/hns)