"Entikong tidak hanya jalan, gedungnya 2 tahun lalu pak Jokowi kesana gedungnya kayak kandang. Itu perbatasan dengan Malaysia. Kalau Indonesia jelek itu side by side kelihatan," ujar Sri Mulyani dalam acara d'preneur di ICE Palace Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).
Ini tentunya menjadi tidak menyenangkan sebagai negara tetangga. Sebab, negara dilihat berdasarkan apa yang terpampang di barisan terdepan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dua tahun, hal tersebut dibenahi. Sri Mulyani meminta masyarakat Indonesia sekarang boleh berbangga karena wilayah Entikong lebih bagus dibandingkan yang ada di Malaysia.
"Sekarang kalian harus bangga karena semua itu sudah sangat bagus," ungkapnya.
Tidak hanya itu, para petugas di perbatasan menurutnya sudah lebih baik dari sebelumnya.
"Sekarang orang yang jaga perbatasan juga keren-keren. Mungkin karena Presiden datang. Tapi memang keren anak-anak itu tadi," papar Sri Mulyani.
Cerita lain dari perbatasan, sekarang petugas bea cukai sudah memiliki aplikasi yang mampu mendeteksi warga negara tetangga yang masuk ke Indonesia.
"Jadi kemudian mereka membuat sebuah aplikasi. Kalau sudah kartu identitas, keluar masuk itu mereka susah terdata. Kadang mereka membeli beras, bawang atau batik ketahuan," jelasnya.
Sri Mulyani menegaskan, banyak inovasi yang terlahir dari kalangan birokrat. Walaupun ada juga yang kemudian merusak dengan tindakan melanggar peraturan.
"Banyak birokrat yang mampu melayani masyarakat. Ada juga yang jahat, itu nanti kita cabut-cabutin biar habis," pungkasnya. (mkl/dna)