Faisal bercerita, ide membuka kafe susu muncul saat mengikuti kegiatan pengabdian kampus di sentra susu Gunungpati, Semarang.
"Idenya pas program pengabdian masyarakat, melihat kok sumber susu deket sama kampus di Gunungpati, lalu melimpahnya susu itu kurang diimbangi sama pemesanan susu di pasaran. Sehingga yang semula akan membuka kafe kopi, saya berpikir ganti susu saja, juga pasarnya masih luas, nilai jualnya juga tinggi," ucap Faisal kepada detikFinance, Minggu (19/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Faisal merogoh kocek Rp 1,3 juta sebagai modal awal berbisnis. Sementara peralatan masak dia pinjam dari ibunya.
Kafe susu pertamanya hampir tak pernah sepi pengunjung. Banyak anak muda di Semarang, khususnya mahasiswa, doyan nongkrong berlama-lama sambil minum.
Keuntungan di gerai pertama diputar untuk melebarkan sayap bisnis. Faisal yang sebelumnya hanya memiliki 2 karyawan, termasuk pacarnya, kini sudah punya 150 karyawan yang tersebar di 15 gerai.
Omzet ratusan juta rupiah mengalir ke kantong Faisal dari 15 gerai kafe tersebut.
"Omzet Its Milk sekarang di kisaran terkecil Rp 30 juta per outlet sebulan, terbesar Rp 250 juta per outlet per bulan, kalau dirata-rata ya sekitar Rp 65 juta sebulan per outlet. Sehari satu oulet rata rata bisa habiskan susu 50 liter, kalo weekend bisa sampai 100 liter kalau di outlet yang ramai," jelas Faisal yang baru lulus kuliah di semester ke-11 ini.
"Sedikit telat karena semasa kuliah saya juga fokus di bisnis serta organisasi," kelakar Faisal soal alasan kuliahnya yang molor.
![]() |
Sesuai pangsa pasarnya yakni anak muda, harga produk olahan susunya dibanderol kisaran Rp 6.000 sampai Rp 15.000. Selain minuman susu dengan beragam olahan dan rasa, pria asli Brebes ini meracik aneka makanan lainnya seperti sosis bakar, kentang goreng, pasta, dan sebagainya.
Faisal juga berencana membuka outlet di pusat perbelanjaan. Soal marketing, Faisal berbagi tips untuk pebisnis pemula.
Menurutnya, salah satu kunci sukses merintis bisnis salah adalah pandai mengemas produk dan setiap usaha yang dibuka harus memiliki karakter yang mudah diingat pelanggan.
"Kemas produk dengan baik. Bikin logo yang baik, yang bisa menjelaskan produkmu. Miliki karakter usaha, baik dari warna identik dan produk. Kalau semua sudah siap, edukasikan ke pasar, buat agar menjadi top of mind. Misalnya ketika orang berpikir susu maka yang terbenak langsung Its Milk," pungkasnya. (hns/wdl)