Bagaimana Seharusnya Sikap Bos Terhadap Karyawan? Ini Kata Tahir

d'Preneur

Bagaimana Seharusnya Sikap Bos Terhadap Karyawan? Ini Kata Tahir

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 22 Mei 2017 21:11 WIB
Pengusaha Nasional, Tahir di acara d'Preneur (Foto: Herianto Batubara)
Jakarta - Menjadi bos kadang tak semudah apa yang dibayangkan. Salah satu yang tersulit di posisi atas, yakni menggerakkan 'anak buah' di bawahnya agar sesuai dengan arahannya. Bahkan, lebih banyak karyawan mengikuti arahan atasannya lebih dominan karena rasa takut.

Pengusaha nasional, Tahir, mengungkapkan menjadi bos tak hanya semata memberi perintah saja kepada bawahannya. Namun bagaimana setiap pekerjaan yang diperintahkan kepada bawahannya punya nilai tersendiri untuk karyawannya.

"Pengusaha yang baik itu ketika dia bisa bawa follower-nya itu merasa bahwa dia bisa dapat masa depannya, bisa belajar darinya, bisa naik gajinya karenanya," kata Tahir dalam acara d'Preneur di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Senin (22/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, lanjutnya, pebisnis yang harus diikuti bawahannya yakni pengusaha yang bisa membawa karyawannya mengeluarkan potensi maksimalnya.

"Bos yang baik itu pakai orang dengan kualifikasi terbaiknya, bisa diekspose kemana orang ini agar bisa semaksimal mungkin. Manusia itu paling maksimal biasanya hanya 25% yang dipakai dari semua potensinya," ungkap pendiri Mayapada ini.

Pengusaha Nasional, Tahir di acara d'PreneurPengusaha Nasional, Tahir di acara d'Preneur. Foto: Angga Aliya/detikFinance

Menurut Tahir, atasan juga harus bisa hadir pada karyawannya, dan tak memandang posisinya. Sikap empati ditunjukan sebisa mungkin ketika ada bawahan yang tengah kesulitan.

"Pengusaha harus bisa ngayomi karyawannya. Kalau setiap kali misalnya ada yang meninggal, dia driver atau yang terendah sekalipun, kalau saya enggak bisa jenguk langsung, saya minta asisten saya datang," ucap Tahir.


"Besoknya saya minta istrinya dan anaknya datang ke kantor. Saya minta ketemu sendiri sama mereka, saya tidak pura-pura ikut sedih ke mereka, saya langsung kasih uang pensiun ke istrinya. Sampai 2 tahun Ibu berhak ambil gaji suami Ibu, dan anak Ibu semua biaya pendidikan ditanggung sampai lulus SMA," katanya lagi.
(idr/hns)

Hide Ads