Sumbangan yang sangat dikenal darinya adalah US$ 75 juta atau sekitar Rp 997,5 miliar (kurs Rp 13.300/US$) untuk The Global Fund dalam melawan TBC, HIV, dan Malaria di Indonesia, bermitra dengan Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan sosial milik miliarder terkaya di dunia Bill Gates.
Secara khusus, Tahir mengatakan prinsip menjadi seorang filantropis ingin menginspirasi para pengusaha lainnya, terutama yang tak terlihat selama ini juga bisa turut andil dalam memberi manfaat bagi banyak orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, menjadi seorang yang memberikan bantuan atau menjadi dermawan bagi manusia lainnya itu tak bakal membuatnya kehilangan kekayaannya.
![]() |
"It's not too dificult untuk kita memberi. Saya punya keyakinan dan selalu saya demikian. Bukan karena saya punya uang, tapi saya yakin hal itu bisa membuat hal jadi lebih baik," ungkapnya.
"Kemiskinan jangan bikin kita kehilangan dignity, kehormatan. Saya tidak minta-minta. Saya bekerja keras. Saya menikahi orang kaya, saya tidak minta-minta," tambahnya.
Untuk itu, Tahir menjelaskan bahwa makna hidup seorang manusia tak tergantung akan tiga hal, yakni tak tergantung panjang pendeknya umur, tak tergantung akan kaya atau miskinnya dia, dan tak tergantung akan pujian dan kritikan orang lain.
"Orang itu bilang baik, belum tentu dia baik. Jadi, life itu tidak tergantung pujian dan kritikan orang," pungkasnya.