Belajar Resep Kekayaan Tahir dari Kemurahannya Berbagi

d'Preneur

Belajar Resep Kekayaan Tahir dari Kemurahannya Berbagi

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 22 Mei 2017 22:05 WIB
Pengusaha Nasional, Tahir di acara d'Preneur (Foto: Herianto Batubara)
Jakarta - Pengusaha Nasional, Tahir banyak dikenal karena kemurahan hatinya membantu banyak orang. Berbagi harta yang dimilikinya dengan orang yang lebih membutuhkan tak membuat hartanya habis ditelan zaman.

Di 2016 silam, Forbes mencatat harta Bos Mayapada sebesar US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 41,8 triliun. Layaknya pepatah, to give is to gain atau semakin banyak memberi justru semakin banyak menerima benar adanya.

Tahir dalam beberapa kesempatan juga turun langsung memberikan bantuan kepada korban bencana alam yang terjadi di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"To give is to gain, karena it is joyful hal menyenangkan, hal yang buat suka cita. Itu falsafah saya to give is to gain," ujar Tahir dalam acara d'Preneur di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Senin (22/5/2017).

Ia mengatakan, sebenarnya harta yang dimiliki seseorang tak sepenuhnya diberikan seutuhnya oleh Sang Pencipta. Tuhan hanya menitipkan harta berapapun jumlahnya kepada mereka untuk diolah dan diberikan sebagian kepada mereka yang lebih membutuhkan.

"Di kitab suci saya sebagai Kristen, Allah tidak pernah berikan hak milik, hanya berikan hak mengolah. Harta yang kita miliki cuma diberikan hak untuk mengolah," ujar Tahir.
"Kalau uang bisa dipakai untuk mengubah hidup uang this is the most joyful day," tutur Tahir.

Tahir juga berbagi kisahnya dalam memberikan bantuan di Abu Dhabi 2013 silam bersama Penemu Microsoft, Bill Gates. Tahir menyumbangkan uangnya sekitar US$ 100 juta.

Namun, ada kisah menarik dalam kesempatan ini. Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) bertanya kepada Tahir bagaimana perasaannya uangnya 'hilang' untuk disumbangkan. Tahir justru menjawab bahwa ia senang bisa berbagi dengan orang lain, pasalnya tak semua orang memiliki kesempatan untuk berbagi.

"Saya paling suka cita, my dream. Saya orang enggak mampu dan saya dambakan this moment dan menjadi berkat bagi saya," tutup Tahir. (dna/dna)

Hide Ads