Irvan Helmi, co-founder Anomali Coffee, salah satu contohnya. Irvan mengatakan, usaha kafe kopi yang saat ini sudah memiliki 9 cabang ini bermula dari banyaknya barang pinjaman. Hal itu dilakukan untuk mengirit pengeluaran modal di awal.
"Sofa di Anomali Coffee itu dari sumbangan, saya selalu ingat itu disumbang dari siapa. Cermin juga sumbangan, yang beli itu mesin kopi dan beli alat pemecah (kopi). Kita mulai dari 25 kursi itu di Jalan Senopati juga dari sumbangan," ucap Irvan dalam acara d'preneur Entrepreneur Juara di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkannya, lantaran belum ada modal cukup, awalnya Anomali hanya bisa menggunakan satu lantai saja.
"Jadi ada tangga saya tulis under construction, padahal sih karena under financial construction," canda Irvan.
Tanpa menyebut berapa modal awalnya, pria yang mengawali bisnis kopi sejak 2007 ini menjelaskan, modal dikumpulkan dari menyisihkan penghasilannya, plus tambahan dana patungan dari satu rekannya, Muhammad Abgari atau akrab disapa Agam.
"Modal dari mana, kebetulan saya partner dengan Agam, kita sudah bekerja, kita kumpulkan beberapa," jelas Irvan.
Selain itu, sambungnya, kesuksesan Anomali Coffee juga tak lepas dari loyalitas dan semangat kerja para karyawan di awal merintis bisnis.
"Kita bangun kafe dari 25 kursi, dan kebetulan dapat orang-orang yang benar-benar loyal. Saya bilang ke mereka, teman-teman yang gaji di Anomali itu bukan dari saya, tapi datang dari pintu depan itu (pelanggan)," pungkas Irvan. (idr/hns)