Ayahnya, Ahmad Rusdi berasal dari keluarga yang sangat akrab dengan batik di Pekalongan. Sedangkan sang ibu Anita Rusdi berasal dari Palembang sedari kecil kerap memperkenalkannya pada tenun dan songket.
Selepas lulus kuliah dari The City University di London, Inggris di 2006, Aulia merintis karier di perusahaan yang menjual EDC kartu kredit sebagai staf IT hingga 2014. Namun, sejak 2012 ia sudah mulai merintis Lungsin bermodal kain yang didapatkannya dari dekat rumah dengan uang Rp 5 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di awal usahanya, Aulia merintisnya dengan bantuan sales dan tim produksi. Produknya pun diketahui banyak orang dari mulut ke mulut karena pada saat itu belum ramai toko online.
Nama Lungsin dipilihnya, karena memiliki arti teknik menenun. Padahal sebelumnya ia sudah menamakan produknya dengan nama lain, namun nama tersebut sudah dipatenkan.
"Waktu itu ada namanya sesuatu, pas register HAKI wah udah ada," kata Aulia.
Dua tahun berselang, ia memutuskan untuk fokus mengembangkan usahanya yang dirasakannya sesuai dengan passion-nya. Ia pun melirik berbagai tenun dan songket dari berbagai daerah untuk bahan pembuatan tas Lungsin.
"Resign, terus saya mulai fokus di sini," tutur Aulia.
Untuk memenuhi kebutuhan kain tenun untuk tasnya, ia rajin mendatangi berbagai pameran yang ada. Jika menemukankain yang menurutnya apik, maka ia akan memesannya tanpa membina perajin khusus.
Aulia menyebutkan, kain untuk tasnya dipasok dari Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Badui, hingga Palembang.
"Saya punya rekanan perajin bisa translate keinginan saya, cocok sama perajin tenun itu gampang-gampang susah," katanya.
Untuk mempromosikan produknya, ia memasarkan melalui sosial media seperti Instagram. Produk yang ditawarkan pun seperti clutch, handbag, dan tas kecil lainnya dengan ornamen kain tenun dari berbagai daerah di Indonesia.
Harga tas yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp 400.000 sampai RP 1,8 juta per buah. Tas dengan merek Lungsin bisa didapatkan di Jakarta dan Bali melalui beberapa outlet dan juga online.
Dalam satu bulan, ia mampu memproduksi sekitar 120 tas dengan kemampuan jual per bulannya sekitar 80 tas. Dalam sebulan, ia mampu mengantongi omzet hingga Rp 150 juta per bulannya jika banyak pesanan.
"Omzet sekitar Rp 80 juta sampai Rp 150 juta. Festive season di Natal dan Lebaran," tutur Aulia.
![]() |
Dipakai Iriana Jokowi dan Mufidah Kalla
Produknya pun pernah dipesan oleh Ibu Negara Iriana Jokowi. Ia bercerita kala itu ia mengantar pesanan ke Sekretariat Negara melalui ojek online.
"Pas Go-Jek udah jalan saya mikir kok ibu negara pesan, saya kirim pakai Go-Jek," tuturnya sambil tertawa.
Selain itu, produknya juga dipesan oleh istri dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Kalla. Tas tersebut pun digunakan Mufidah di beberapa acara.
"Sudah dipakai ibu Mufidah," kata Aulia.
(ara/hns)