Pria berusia 29 tahun itu awalnya menjalani hidup seperti kebanyakan orang. Dia bekerja di salah satu Bank BUMN terbesar, sementara istrinya juga bekerja di bank swasta asal Singapura.
Memiliki karir di perusahaan kenamaan tidak lantas membuatnya nyaman. Gusar selalu menghantuinya. Dia mengaku haus akan tantangan baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizky mulai menjajal peruntungannya di dunia bisnis sejak awal 2017. Dia bersama temannya membuka usaha restoran dengan menu makanan kekinian di daerah Cipinang, Jakarta Timur.
Namun restoran yang dia beri nama Delizo itu justru memberikannya pelajaran pahit. Modal yang dia keluarkan bersama temannya sebesar Rp 130 juta lenyap tak berbekas.
"Jadi selama setahun dengan modal Rp 100 juta jalan cuma buat nutupin operasional aja. Terus pas kontrak sewa tempat habis, kita suntik lagi Rp 30 juta. Sampai bulan April 2018 kita sudah nggak punya duit sama sekali," tambahnya.
![]() |
Kegagalan itu tak membuatnya kapok. Rizky justru semakin penasaran dan merasa tertantang. Sampai akhirnya dia memiliki ide untuk berdagang dim sum, salah satu makanan kesukaannya.
"Awalnya saya belajar mengenai pembuatan dim sum. Berkali kali saya gagal untuk mendapatkan resep paten yang akhirnya sampai sekarang saya pergunakan untuk membuat Dimsum QQ," ujarnya.
Kali ini modal yang dia keluarkan hanya Rp 2 juta. Modal itu dia gunakan untuk memproduksi beberapa dim sum yang kemudian dia tawarkan ke teman-temannya.
Tak disangka, bisnis yang dia mulai dengan langkah kecil justru terus berputar. Dimsum QQ mulai dijual melalui media sosial, bazar sampai akhirnya dia bisa membuka toko, bahkan di tempat perkantoran Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
"1 tahun berjalan saya sudah mempunyai outlet 3, di Bekasi, Cibubur dan baru saya memulai membuka tempat di food court BEI," ucapnya.
Merasa yakin dengan bisnisnya, sang istri pun memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja dan fokus untuk menangani produksi. Lalu, 4 bulan kemudian, giliran Rizky yang undur diri dari perusahaan. Tentu itu keputusan yang berani dan penuh risiko.
Kini bisnisnya pun berkembang dan mampu mempekerjakan 8 orang pegawai. Rata-rata omzetnya pun mencapai Rp 60 juta per bulan.
"Kesulitan menjalani bisnis dim sum ini banyak sekali, terutama banyaknya pemain pemain dimsum di Jakarta. Tetapi saya yakin dengan keyakinan, serta selalu mengedepankan mutu, rasa, serta kualitas Dimsum QQ yakin akan terus berkembang dan dicintai konsumen jakarta sampai seluruh Indonesia," tambahnya.
Rizky kini mencoba melebarkan sayap bisnisnya melalui skema kemitraan. Dia memiliki beberapa mitra yang menjadi re-seller dari kalangan teman dekatnya sendiri. Kini dia tengah menyiapkan sistem dan konsep yang matang untuk sepenuhnya membuka peluang kemitraan.
(das/hns)