Gara-gara Skripsi, Pria Ini Kantongi Rp 200 Juta dari Jualan Pasta

Gara-gara Skripsi, Pria Ini Kantongi Rp 200 Juta dari Jualan Pasta

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 31 Agu 2019 16:15 WIB
Foto: Dok. Pribadi
Jakarta - Kesuksesan memang bisa datang dari mana saja asalkan usaha tersebut dijalankan dengan konsisten. Seperti Nicolas yang punya penghasilan lumayan besar dari usaha yang ternyata berasal dari tugas kampus.

Nicolas bercerita, bersama keempat teman kampusnya. Dia bersama teman-temannya mendirikan Pastabi.Id sebuah rumah makan yang menawarkan beragam makanan Indonesia dengan sentuhan inovasi kekinian.

"Awalnya, Pastabi untuk tugas skripsi saja, syarat kelulusan S1," kata Nicolas kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (31/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Nicolas mengungkapkan, mendirikan rumah makan kuliner ini dengan modal awal sekitar Rp 50 juta. Didirikan persis pada Maret 2017 dan di pertengahan jalan keempat temannya Nicolas pun fokus pada masing-masing pekerjaannya. Kemudian pada Agustus 2017 Nicolas menjalankan Pastabi seorang diri.

Pastabi terletak di Taman Jajan CBD Bintaro. Dikatakan Nicolas, awal mula menjalankan usaha kuliner ini hanya mendapatkan omzet kisarn Rp 100-Rp 500 ribu per hari dan paling tinggi Rp 1 juta itu pun pada saat bulan puasa.

Hal itu pun tidak membuat pria yang baru berusia 23 tahun ini menyerah, apalagi menjadi seorang pengusaha di bidang kuliner adalah cita-citanya sejak kecil. Hasilnya, Nicolas kini berhasil membuat usaha kulinernya ramai didatangi dari berbagai daerah. Berkat inovasinya, Nicolas sekarang mampu mencatatkan omzet Rp 150-200 juta per bulannya.

"Awalnya sepi sampai beberapa kali pernah mendapat omzet harian nol, sekarang omzet per bulan Rp 150-200 jutaan," tegas dia.

Gara-gara Skripsi, Pria Ini Kantongi Rp 200 Juta dari Jualan PastaFoto: Dok. Pribadi

Omzet yang besar itu berkah Pastabi menjual beberapa varian makanan seperti pasta, nasi tenderloin, nasi firewings, mie karet, dan lainnya. Harga yang ditawarkan relatif terjangkau mulai dari Rp 15.000-70.000.

Sekarang, Nicolas mengaku bahwa Pastabi sudah memiliki banyak pelanggan yang berasal dari Bintaro, Ciputat, Serpong, dan Pamulang. Bahkan kalau akhir pekan, terdapat pelanggan yang berasal dari Tanjung Priok, Pantai Indah Kapuk (PIK), hingga Bekasi.

"Paling banyak diminati itu varian nasi dan mie. Menu seperti mie karet abang, nasi tenderloin bakar, nasi ayam geprek," ujar dia.


Dengan kesuksesan yang sudah didapatkannya sekarang, Nicolas berpesan untuk para pembaca detikFinance yang ingin terjun ke dunia usaha. Kunci untuk meraih kesuksesan dalam menjalankan usaha adalah konsisten, inovasi produk. Sebab, untuk bisa bertahan dari persaingan yang ada kita harus membuat beda produk yang kita dagang dengan kompetitor kita.

"Untuk bertahan di bisnis ini adalah inovasi produk, marketing secara berkala, kita juga harus memperhatikan pasar kita, mulai harga, target market dan lain-lain." katanya.

Terakhir, bagi yang penasaran dengan makanan-makanan Pastabi, bisa langsung datang ke Taman Jajan CBD Bintaro, atau bisa juga pesan melalui aplikasi ojek online.


(hek/ara)

Hide Ads