Indri Nova Lestari misalnya. Ibu rumah tangga ini telah mendirikan usaha olahan pisang sejak dua tahun lalu, tepatnya tahun 2017 di Makassar. Bermula kecintaannya pada dunia bisnis, ia mencoba mendirikan Big Bananas sebagai salah satu ikon olahan pisang dengan beragam rasa di Kota Daeng.
"Big Bananas ini dikenal dengan olahan pisang manis ya di Makassar, kami mulai dua tahun lalu. Awalnya kami cuma produksi sendiri di rumah," ucap Indri saat ditemui detikcom pada peluncuran GrabFood Signature di Hallf Patiunus, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya Indri tidak menyangka usaha yang ia rintis ini mendapatkan atensi dari masyarakat luas, terutama di wilayah Sulawesi. Mengingat saat memulai usaha ini dia hanya bermodalkan dari dua sisir pisang yang dibeli dengan modal Rp 100 ribu untuk membeli kebutuhan olahannya.
"Ini modal awalnya seingat saya dulu Rp 100 ribu soalnya masih dua sisir pisang. Tapi sekarang sudah 1.200 pisang sehari," terang Indri.
Menurutnya, dampak baik ini tidak terlepas dari kerja sama yang dilakukan dengan GrabFood pada awal 2018. Sehingga membuat omzet Big Bananas naik hingga 100%. Meski demikian ia enggan menyebutkan omzet yang sudah diraihnya saat ini.
"Kemarin itu sebelum bergabung dengan GrabFood itu masih 1.000-an, sekarang sudah 4.000-an per box satu hari dengan satu box harga Rp 30 ribu," ungkapnya.
Olahan pisang dari Big Bananas merupakan sebuah perpaduan unik antara pisang yang lembut dan manis dibalut dengan tepung roti yang gurih lalui disajikan dengan sambal ala Big Bananas. Menurutnya, ini cocok untuk menjadi camilan sore ditemani secangkir teh manis hangat.
Kini Big Bananas sudah memiliki 25 outlet. Sebanyak 22 outlet tersebar di Makassar dan masing-masing satu outlet di Ternate, Gorontalo, Ambon, serta Jayapura.
(prf/hns)