Modal Jual Arloji, Pemuda Asal Makassar Punya 20 Outlet Piscok

Modal Jual Arloji, Pemuda Asal Makassar Punya 20 Outlet Piscok

Moch Prima Fauzi - detikFinance
Rabu, 27 Nov 2019 18:08 WIB
Foto: Dok. Grab Indonesia
Jakarta - Butuh modal keberanian untuk mencapai kesuksesan. M. Abi Rafli Syarif salah satu pemuda asal Makassar melakukan hal itu untuk menjadi wirausahawan sukses. Di usianya yang baru 22 tahun ia sudah memiliki 20 outlet kuliner Pisang Cokelat (Piscok) Super.

Usaha piscok yang digeluti Abi berawal dari sebuah jam tangan atau arloji. Ia menjualnya seharga Rp 500 ribu untuk mendapatkan modal usaha. Ia pun membuka gerai pertama pada 2017 di kompleks rumahnya.

Di masa-masa awal, Abi benar-benar merintis dari nol. Semua persiapan ia kerjakan sendiri mulai dari produksi hingga pengantaran kepada konsumen. Saat itu ia memanfaatkan media sosial untuk memasarkan kuliner manis tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Abi berprinsip, untuk menjadi pebisnis sukses, faktor yang terpenting adalah eksekusi, tak hanya sebatas teori. "Banyak orang yang pintar secara teori, ingin memulai bisnis, tapi terlalu banyak kalkulasinya, terlalu banyak hitung-hitungannya, terlalu banyak pertimbangannya, hingga akhirnya melupakan realisasinya, padahal dalam bisnis, yang penting itu bukan hitungan matematis, tapi aksi nyata," ucapnya dalam blog Grab yang dikutip Rabu (27/11/2019).

Ide Abi berbisnis kuliner berbahan dasar pisang, muncul dengan melihat kecenderungan masyarakat di Makassar yang menjadikan pisang sebagai penganan khas saat berkumpul bersama keluarga maupun teman. Penganan tradisional dari bahan utama pisang juga hampir selalu ada pada setiap hajatan suku Bugis Makassar.

"Dari situ saya melihat peluang, kenapa tidak saya olah pisang ini lebih modern dengan menambahkan varian rasa yang bisa diterima semua kalangan, mulai bawah, menengah, atas, juga dapat diterima segala usia, dari anak-anak hingga dewasa," ujarnya.

Saat bisnisnya mulai dikenal luas, Abi mulai kewalahan melayani pesanan. Hanya mengandalkan pengantaran manual, ia mengaku sangat kerepotan meladeni chatting-an pelanggan melalui media sosial pribadinya.


Abi lalu memutuskan untuk bergabung dengan GrabFood. Sejak saat itu, semua layanan dirasanya sangat mudah. Mulai dari daftar menu, keterangan promo hingga harga, sudah lengkap di GrabFood. Lokasi gerai Piscok Super yang berada di kompleks kecil pun, mampu ditemukan dengan mudah oleh driver Grab.

"Sangat dimudahkan dengan hadirnya GrabFood ini. Tak repot lagi membalas satu per satu chat dari pelanggan. Secara tidak langsung juga mengiklankan produk saya di fitur GrabFood juga, jadi lebih dikenal banyak orang. Dari situ juga saya selalu berinovasi agar pelanggan tak bosan untuk selalu memesan Piscok Super," tuturnya.

Kini, omzetnya mulai meningkat hingga 50 persen saat bergabung dengan GrabFood. Dia pun merasa pekerjaannya lebih efisien karena tak lagi dipusingkan dengan urusan pengantaran produk ke pelanggan.

Berjalan kurang lebih dua tahun, kini Pisang Cokelat Super milik Abi tercatat memiliki 20 gerai, bahkan telah berekspansi hingga Ibu Kota Jakarta. Khusus di Makassar, Piscok Super bisa terjual hingga 3.000 porsi setiap hari.

"Piscok Super menjadi yang pertama memadukan cita rasa tradisional dengan modern melalui puluhan varian rasanya. Inilah yang menjadi ciri khas dari Piscok Super," pungkas Abi.


(prf/hns)

Hide Ads