Popularitas batu akik memang telah meredup saat ini. Namun di tangan Kijang Natandang, nilai seni batu alam ini masih bertahan. Pria 42 tahun itu mampu menjaga eksistensi seni batu akik. Tak hanya dibuat menjadi cincin, di tangan Kijang, batu akik bisa dibuat berbagai benda menarik, ada miniatur kujang sampai kalung hokage.
Karya buatan Kijang bahkan tembus pasar Singapura, Inggris, Amerika, hingga Argentina.
"Semua bermula saat ada pentas seni budaya di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Britania Raya di London. Karya batu akik saya lolos seleksi dan dipilih untuk dipamerkan di sana," kata Kijang saat ditemui detikcom di rumahnya, Perumnas Telukjambe, Kamis (23/1/2020).
Kijang bercerita, seorang atase KBRI mengumumkan sayembara mencari karya seni tradisi dan benda unik yang akan dipamerkan di Sudut Seni Budaya Sunda dan sejumlah pameran di Inggris. Kijang pun mengikuti sayembara itu. Ia mengirimkan batu akik berbentuk kujang. Bentuknya yang unik membuat kujang batu akik buatan Kijang terpilih.
"Akhirnya saya diberi waktu satu pekan untuk membuat beberapa pahatan kujang batu akik," kata pria kelahiran Bandung ini.
![]() |
Dalam waktu sepekan, Kijang berhasil membuat 9 kujang batu akik. Karyanya berkeliling dari Westminster London hingga Oxford. Selain mengirimkan kujang batu akik, Kijang tak lupa mengirim beberapa kartu nama. "Dari 9 kujang batu, tersisa 7 buah. Cuma laku dua, tapi saya sangat senang saat itu," ujarnya.
Beberapa hari kemudian, ia dikontak oleh seorang pembeli dari Amerika, Kijang menuturkan, pembeli dari Arizona itu tertarik kepada kujang batu akik buatannya. "Bahkan, pembeli itu bertanya banyak hal mengenai Kujang, mulai dari sejarah sampai filosofi kujang," tutur Kijang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sejak saat itulah kujang batu akik buatan Kijang mulai diminati warga asing. Sejumlah pesanan dari luar negeri mulai datang. Ada dari Argentina dan Prancis. Hingga saat ini, Kijang kerap melayani pesanan dari luar negeri yang mulai konsisten datang. "Sekarang saya sedang memproduksi sekodi kujang batu akik pesanan warga Singapura," kata Kijang.
Berkembangnya bisnis batu akik Kijang tak lepas dari program Provinsi Jawa Barat. Kijang mengaku bergabung dengan program UMKM Juara. Ia menuturkan, banyak mendapat pencerahan saat mengikuti program itu.
"Dalam pelatihan selama enam bulan, saya mendapat tips supaya lebih produktif, lebih maju dan memiliki pasar yang lebih luas," ungkap Kijang.
Baca juga: Ada 'Batu Thanos' di Jatinegara |
Namun dari semua itu, moncernya seni batu akik Kijang berawal dari komitmennya menjaga konsistensi. Pada 2014 hingga 2015, batu akik sangat booming. Pengerajin batu akik pun menjamur. Namun Kujang tetap bertahan meski peminat batu akik mulai redup. Kondisi sulit memaksanya berfikir kreatif. Berbekal kemampuan membentuk batu secara otodidak, Kijang mulai berinovasi. Saat eksistensi batu akik meredup, ia mencoba membentuk batu akik menjadi benda lainnya.
"Saya sampai menerima pesanan batu akik berbagai bentuk. Bahkan ada pesanan datang dari penggemar film Naruto. Dia minta dibuatkan kalung Hokage yang diberikan Tsunade kepada Naruto," katanya.
(dna/dna)