Jual Kenangan, Pria Ini Raup Cuan dari Mainan dan Jajajan 1990-an

Jual Kenangan, Pria Ini Raup Cuan dari Mainan dan Jajajan 1990-an

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 29 Jan 2020 12:21 WIB
Jual Kenangan, Pria Ini Bisnis Mainan dan Jajajan Anak 90-an
Foto: Dok. Pribadi
Jakarta -

Jajanan dan mainan era 1990-an bisa dibilang hampir punah. Tapi melalui tangan Hery Subakri, produk-produk untuk anak-anak yang tumbuh di era sebelum milenium kembali muncul ke publik dan menjadi peluang bisnis yang menggiurkan.

Hery (28) cukup jeli memanfaatkan peluang. Generasi 90-an tentu masih memiliki ikatan untuk barang-barang yang menemani mereka saat kecil. Terlebih lagi, generasi tersebut kini masuk ke usia produktif dan memiliki penghasilan.

Demi mengingat kembali masa kecil, mereka tentu rela membeli barang-barang 90-an. Apalagi anak-anak kecil di era 90-an memiliki banyak jenis permainan dan jajanan. Masa itu, belum ada sentuhan teknologi secanggih sekarang yang membuat anak-anak sibuk sendiri di rumah. Hery mengaku awalnya sangat gemar berburu jajanan jadul. Dia juga gemar mengoleksi barang-barang jadul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus saya melihat ada potensi, kalau jualan jajanan ikonik 90-an ini menjanjikan. Dan pada tanggal 16 Mei 2016 mulai lah saya menjajakan jajanan jadul ke temen saya," ujarnya kepada detikcom, Jakarta, Rabu (29/1/2019).

Hery yang tinggal di Yogyakarta rela keluar masuk pasar dan toko-toko demi mencari barang-barang era 90-an. Modal awal yang dia habiskan untuk belanja sekitar Rp 100-300 ribu.

ADVERTISEMENT

"Saya berburu. Benar-benar mencari. Bertanya dari satu toko ke toko lain dari satu pasar ke pasar lainnya. Dari yang benar-benar minim info, nggak tau yang jual dimana, sampai mendapatkan orang yang bisa jadi supplier," tambahnya.

Tak hanya berburu di Yogyakarta, Hery juga mencari hingga luar kota. Semua barang 90-an yang didapat awalnya dia tawarkan ke teman-teman kantornya.

Merasa yakin, akhirnya dia mencoba menawarkan melalui media sosial pribadi seperti Facebook dan Instagram. Setelah peminatnya cukup banyak, Hery kemudian membuat akun bisnis yang dia beri nama Cah 90an YK. Dia juga menjual melalui marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapal dan OLX.

Jual Kenangan, Pria Ini Bisnis Mainan dan Jajajan Era 1990-anFoto: Dok. Pribadi

Hery kini menjual begitu banyak jenis mainan dan jajan 90-an, misalnya pistol-pistolan, mainan terjun payung plastik, kapal othok-othok, balon tiup, barbie kertas, bola bekel, yoyo kayu, dan masih banyak lagi.

Untuk jajanan tak kalah lengkapnya, mulai dari coklat ayam jago, permen karet, ciki, permen susu, coklat payung, dan masih banyak lagi. Produknya itu dijual dikisaran Rp 1.000-35.000 untuk jajanan dan Rp 500-25.000 untuk mainan. Deretan mainan dan jajanan ini tentu mengingatkan kembali ke era 90-an.

Meski mengasyikkan, namun Hery mengaku bisnisnya memiliki tantangan tersendiri. Dari segi bisnis, ketersediaan barang menjadi halangan. Sebab produksi dari barang-barang tak menentu.

"Jadi saya harus perkirakan akan menyetok seberapa banyak dan harus mencari ke beberapa lokasi untuk mencari suatu item. Tantangan lain adalah soal orangtua, orangtua masih meremehkan dan tidak percaya bahwa yang saya lakukan ini adalah sebuah bisnis," tambahnya.

Untungnya kompetitor dalam ranah usaha ini terbilang masih sedikit. Jika dicari di internet mungkin yang berjualan barang-barang 90-an bisa dihitung jari.

Hery juga yakin, meski barang jualannya sangat segmentasi, yakni hanya mereka yang kecilnya di era 90an, tapi dia yakin pembelinya rela membeli baranya tanpa pikir panjang. Sebab yang dia jual bukan hanya produk tapi kenangan.

"Dan barangnya terbatas serta agak susah dicari. Jadi orang yang ingin beli, berapa pun harganya pasti dia berani beli seandainya saya pasang harga mahal. Selain itu barang jadul itu sangat khas, tak akan lekang oleh jaman. Walau sudah bertahun-tahun masih banyak yang minat," tambahhya.

Hery mengaku tak tahu pasti berapa omzet yang dia kantongi. Namun sebulan dia bisa mendapatkan sekitar 100 orderan dengan margin 30-50%.

Bisa ditaksir sendiri berapa kira-kira keuntungan yang diperoleh Hery. Dia hanya mengatakan bahwa dari bisnisnya itu dia bisa mengantongi profit bersih melebihi gajinya saat dia bekerja dan juga di atas UMR Yogyakarta.




(das/ara)

Hide Ads