Bolit racikan Edy sudah terjual ke beberapa daerah. Bahkan sudah merambah ke Jepang. Sedang daerah lain, seperti di Magelang hingga ke Jakarta. Pemasaran kata dia dilakukan dari orang ke orang. Menurutnya belum memanfaatkan fasilitas media sosial.
"Kalau ke Jepang itu dibeli pas ada acara Borobudur Art sebagai karya original dari limbah di Magelang," kata Edy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sehari Edy mampu membuat boneka lilit rata - rata ada sebanyak 60 buah. Setiap satu boneka dikerjakan membutuhkan waktu 10 - 15 menit. Dia mengaku juga mengejarkan para pemuda setempat bahkan anak - anak untuk mengisi kegiatan dan menambah penghasilan.
"Karena ini juga sampingan ya. Kita rata - rata sehari 60 boneka perhari. Ini ada pemuda hingga anak - anak yang mau berlatih dan kalau bagus bisa dapat uang," kata dia.
Dia pun berharap agar ke depan boneka lilit buatannya bisa menjadi souvenir alternatif yang memanfaatkan limbah. Edy berharap boneka lilit terbuat dari limbah kertas bisa merambah pasaran lebih luas.
"Rencana semoga saja salah satu, souvenir alternaitf dan memang pemanfaatan limbah. Kelanjutannya lebih dilirik pasar," tandas Edy.
(hns/hns)