Jakarta -
Siapa sangka tukang pulas foto jadul kini menjadi salah satu peluang usaha yang bisa menghasilkan pundi-pundi keuntungan yang cukup besar. Di tengah pandemi COVID-19, jasa pulas foto booming karena dianggap bisa mengubah nilai setiap foto.
Jasa pulas foto jadul dianggap berpotensi dikarenakan sistem pembayaran jasanya tergantung dari kondisi cetakan foto dan objek di dalam satu frame.
Salah satu orang yang sudah memanfaatkan pulas foto jadul sebagai usaha adalah Heru Iswanto, pria lulusan SMA ini bisa dibilang menjadi salah satu orang yang mentenarkan pulas foto jadul di jagat maya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heru mengaku sudah mulai berkecimpung sebagai tukang pulas foto jadul sejak November 2016. Berawal dari berselancar di Facebook, dia kagum akan hasil foto-foto jadul yang diedit menjadi berwarna. Foto itu didapatkannya dari salah satu grup yang bernama Indonesia History in Colorise Foto.
"Dari situ saya belajar dan mulai bisa, dan terus saya coba posting ke Facebook, terus ke Twitter dan Instagram, dan kebetulan di Twitter dn Instagram ini belum ada, bisa dibilang saya yang pertama terjun," kata dia kepada detikcom, Selasa (19/1/2021).
Foto: Dok. Tukangpulas |
Sebenarnya, dia mengaku sama sekali tidak menguasai Photoshop. Namun karena hobi dengan seni, dirinya pun terus belajar dengan mengandalkan salah satu artikel yang berisikan tentang cara mengedit foto hitam putih diedit menjadi berwarna.
"Basic-nya dari situ. Setelah saya mengetahui adanya dunia mewarnai foto hitam putih, minimal saya sudah tahu itu seperti apa," jelasnya.
Setelah berhasil menguasai teknik pulas foto jadul, Heru menyebut foto diri sendiri serta beberapa foto dari situs sejarah pun berhasil disulap menjadi berwarna. Hasil dari pekerjaannya pun mulai diunggah di media sosial seperti Twitter dan Instagram.
Dia pun tak menyangka, hasil karyanya tersebut banyak disukai masyarakat. Semua hasil karyanya ini diunggah di akun Twitter @tukangpulas dan Instagram @tukangpulas_asli. Akunnya pun mulai banyak diikuti oleh masyarakat dan mulai dari sini pulas foto jadul menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Heru mengatakan, mulai mengkomersilkan pulas foto jadul hitam putih pada tahun 2017. Hal ini pun karena followers-nya @tukangpulas yang meminta untuk mewarnai foto jadul yang dimilikinya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Melihat semakin banyak yang memesan, akhirnya Heru pun mengupgrade spek komputernya ke level yang lebih canggih. Dia pun memperkirakan, modalnya di atas Rp 5 juta.
"Modalnya cuma menyediakan peralatan seperti komputer. Saya waktu mulai itu dengan laptop seadanya, dengan aplikasi Photoshop yang jadul, lama kelamaan mau upgrade dan diubah total semua speknya, sekarang saya pakai series lumayan," ujar Heru.
Heru mengungkapkan omzet dari jasa pulas foto jadul ini bisa lebih dari Rp 5 juta setiap bulannya jika benar-benar tekun dan serius. Saat ini dirinya masih belum menekuni usaha pulas dengan serius karena juga menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia.
Aipda Heru Iswanto menyebut, harga untuk jasa pulas satu foto rata-rata sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu. Harga pulas akan ditentukan dengan tingkat kesulitan dan berapa banyak objek yang berada dalam satu foto tersebut.
Sebelum proses pulas, Heru meminta para pelanggannya untuk scan terlebih dahulu cetakan foto monokrom jadul. Setelah di-scan, maka dikirim dalam bentuk file dalam format jpeg.
Polisi Ini Dapat Cuan Gegara Bisa Sulap Foto Jadul Foto: Dok. Tukangpulas |
Oleh karena itu, dengan harga pulas foto yang berada di kisaran Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribu ini bisa menghasilkan omzet di atas Rp 5 juta per bulannya. Pasalnya, dirinya mengaku memiliki pengalaman tersebut.
"Sebenarnya saya pernah pengalaman, waktu pandemi ini saya pernah dalam satu hari ini bisa Rp 1 juta dengan beberapa foto sekitar 4 atau 3 karena objek fotonya berbeda-beda. Makanya kalau dijalani serius ya lumayan," katanya.
Heru menjelaskan, selalu mematok waktu pengerjaan pulas foto jadul selama satu minggu meskipun dalam satu hari bisa dikerjakan. Ketentuan tersebut dilakukan mengingat dirinya yang masih bertugas sebagai Polisi.
Dia pun menyadari, usaha pulas foto jadul ini masih sebagai usaha sampingan sebagai wadah menyalurkan hobinya terhadap seni. Saat ini, jasa pulasnya sudah dimanfaatkan oleh orang-orang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Masalah waktu yang saya rasa masih sulit, dan kadang tergantung mood. Untuk hambatan teknis di peralatan sih tidak ada," ujarnya.
Dirinya pun membagikan tips untuk masyarakat yang ingin terjun ke usaha pulas foto jadul. Dia mengatakan, tipsnya adalah jangan ragu bereksperimen, konsisten, dan harus memiliki banyak waktu, serta terus belajar menambah penguasaan teknis pulas foto.
Terakhir, dikatakan Heru, buat masyarakat yang ingin menggunakan jasanya bisa langsung menghubungi akun Twitter @tukangpulas dan Instagram @tukangpulas_asli.