Salut! Keramik Asal Salatiga Ini Tembus Ekspor ke Arab-Australia

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 30 Jul 2021 17:03 WIB
Foto: Instagram Naruna Ceramic
Jakarta -

Naruna, salah satu merek keramik asal Indonesia yang sudah berhasil merambah pasar luar negeri. Produk keramik asal Salatiga ini berhasil diekspor ke berbagai negara, mulai dari Arab Saudi, Qatar, Turki, Hong Kong, Singapura, hingga Australia.

Di balik kesuksesan usaha keramik ini, ada kisah perjuangan panjang yang dilalui. Roy Wibisono, pemilik dan pendiri Naruna Ceramic menceritakan usahanya dibangun dari garasi rumah yang kecil di pertengahan tahun 2019.

Saat itu dia dan tiga kawannya membesut Naruna dengan peralatan serba seadanya. Alat produksi pun menggunakan barang-barang yang ada, mulai dari membuat tungku sendiri dari batu bata hingga memakai kompresor bekas.

"Kami memulai bisnis dari nol, 15 Agustus 2019 kami mulai dari garasi kecil di rumah kami. Kami lakukan semua di garasi, itu kalau panas ya kepanasan, kalau hujan kadang kebanjiran," kata Roy dalam Festival Ide Bisnis Ekspor detikcom, Kamis (30/7/2021).

Bahkan untuk menjual keramik-keramik hasil kerajinannya dia hanya bisa jual via online tanpa memiliki toko atau galeri resmi. Itu pun harus pergi ke warung bubur kacang ijo saat mengunggah produknya ke marketplace dan sosial media.

"Kami ini nggak ada kantor, kami hanya jualan online dan produksi di garasi. Buat jualan online kami sampai harus ke warung bubur kacang ijo buat meeting atau upload dagangan online," ungkap Roy.

Kesulitan kembali bertambah karena produknya harus bersaing dengan produk impor yang harganya jauh lebih murah. Namun, menurutnya selama produk yang ditawarkan kualitasnya baik, maka pembeli akan datang sendiri.

"Produk kami satunya Rp 120 ribuan untuk cangkir aja, nggak mudah menjualnya. Apalagi bersaing sama cangkir impor China cuma Rp 20 ribu, tapi kalau produk kita sudah jos maka dia akan memasarkan diri sendiri, pembeli bakal datang sendiri," kata Roy.

Roy mengatakan kualitas produk menjadi satu hal yang sangat diperhatikan olehnya, dia sendiri berkecimpung dengan material bahan dari produknya. Kebetulan, Roy cukup paham soal racikan bahan kimia karena pernah mengemban pendidikan ilmu kimia, dia pun pernah bekerja di pabrik keramik.

Hal ini membuat produknya memiliki keunikan, meski cuma keramik dia menjamin produknya kuat dan tahan banting. Selain itu, produknya juga tahan gores, tahan dipanggang di microwave, dan bebas material beracun.

Di sisi lain, pihaknya juga rajin melakukan riset untuk kebutuhan desain produk. Tim desain Naruna selalu memperbaharui tren desain yang dibutuhkan pasar, mulai dari restoran dan hotel bintang lima.

"Kami memang kuat di riset dan kualitas produk, mulai dari desain sampai materialnya. Cangkir kami ini aja kualitas untuk dipakai di hotel dan restoran bintang lima," kata Roy.

Bicara soal omzet, Roy bercerita saat ini per tahunnya Naruna bisa menghasilkan Rp 4,6 miliar, atau sekitar Rp 300 jutaan per bulan. Padahal di masa awal Naruna dibangun omzet cuma Rp 2 jutaan per bulan. Saat ini pun pihaknya sedang membuat sebuah galeri besar sebagai tempat penjualan sekaligus daya tarik wisata di Salatiga.

"Di pandemi ini kami naik 19 kali lipat, Alhamdulillah. Kalau dilihat dulu omzet kami cuma Rp 2 jutaan per bulan. Meski jualan online, kami sedang bikin galeri sendiri, nanti bisa buat wisata juga," ungkap Roy.



Simak Video "Naruna Ceramic Bagi Kiat Sukses Ekspor ke 8 Negara dalam 2 Tahun"

(hal/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork