UMKM Ini Bagikan Tips Atasi Kendala Modal dalam Berbisnis

UMKM Ini Bagikan Tips Atasi Kendala Modal dalam Berbisnis

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Jumat, 30 Jul 2021 20:29 WIB
Roy Wibisono
Foto: detikcom
Jakarta -

Tidak sedikit calon pengusaha yang ragu untuk mulai berbisnis karena terhalang modal. Ya, modal seringkali jadi penghambat seseorang untuk terjun ke dunia usaha. Padahal, suatu bisnis bisa saja berjalan meski tak memiliki modal besar.

Seperti halnya yang dilakukan Roy Wibisono, pemilik usaha keramik dengan brand bernama Naruna yang juga merupakan salah satu Entrepreneur Heroes BNI. Menurut Roy, modal bukanlah penghalang asalkan memiliki semangat dan tekad yang kuat.

"Meskipun kami UMKM kecil tapi kami punya semangat, punya kontrol yang ketat dan keyakinan bahwa kami harus maju. Jadi maju itu dari keinginan kita dulu. Dengan kita yakin, pasti bisa," ujarnya dalam webinar Festival Bisnis Xpora by BNI, Jumat (30/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roy mengaku dulu dirinya tak punya modal bahkan untuk menyewa rumah produksi dan membeli peralatan. Ia menyebut bisnis keramiknya dibangun di garasi kecil rumahnya, di Salatiga, Jawa Tengah. Bahkan, Roy sempat menumpang ke tukang bubur hanya untuk menggunakan WiFi agar bisa berjualan di Instagram.

"Kami tidak punya rumah produksi, kami hanya pakai garasi. Kami tidak punya alat untuk mixer, (tapi) kami pakai ember, pakai panci, apapun. Kita tidak punya modal, tapi kami bisa menyiasati pembelian. Kita tidak punya kantor, terpaksa harus ke tempat jualan bubur kacang ijo, ada WiFinya kita ke situ," tandasnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, perlahan Roy berhasil mengatasi tantangan utama dalam membangun bisnis, yakni modal. Dia mengakalinya dengan memanfaatkan peralatan yang ada untuk membuat keramik. Selain itu, ia juga berjualan menggunakan sistem pre-order demi menekan cost produksi.

"Nah yang Naruna lakukan, kita bikin cangkir kami tidak melakukan titip jual. Kalo titip jual itu artinya saya harus beli bahan baku, kemudian bayar karyawan, produk sudah jadi kemudian dititipkan ke toko. Kemudian di toko baru laku. Tapi orang beli pre-order. Jadi orang ngasih uang dulu 1 bulan baru terima produknya," terangnya.

Selain itu, Roy mengatakan dirinya juga berfokus dalam membangun citra dan kualitas produk yang baik. Sebab produk dinilainya menjadi daya tarik utama agar pembeli terus berdatangan. "Dengan catatan produknya jos. Kalau produknya biasa aja, nggak bisa. Jadi harus kuat di desain. Orang lihat produk kita sampai nguowo," katanya.

Roy menyebut, tantangan dalam berbisnis tidak sedikit. Namun, dengan mampu menyelesaikan setiap tantangan yang ada, termasuk modal, akan membuat bisnis semakin kuat dan berkembang. Kini, setelah 2 tahun berjalan, usaha keramik yang dibangunnya semakin maju. Roy sudah memiliki gedung dan mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi puluhan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

"Selama pandemi ada banyak sekali ibu-ibu yang terpaksa harus tinggal di rumah, tidak bisa keluar rumah tapi harus ada (mata) pencaharian. Lewat training Naruna kemudian mengajari ibu-ibu tersebut, mereka mengerjakan di rumah mereka kemudian setor ke kami," terangnya.

Tidak hanya itu, jumlah konsumen Naruna pun juga mengalami kenaikan. Roy menjelaskan kini Naruna memiliki tidak kurang dari 26 ribu pelanggan, serta 6.750 customer loyal yang melakukan repeat order.

Roy mendorong agar calon pengusaha lainnya jangan takut jika tidak memiliki modal. Apalagi mengingat promosi jualan bisa dilakukan dari lingkaran yang paling kecil, yakni tetangga dan teman dekat.

"Jangan berpikir jauh, bisa ke tetangga dekat kita dulu, kemudian teman dekat. Kalau itu sudah mulai berjalan, cash flow ikut berjalan," pungkasnya.

Untuk diketahui, Festival Ide Bisnis Xpora by BNI masih berlangsung hingga 4 hari ke depan. Acara ini bisa kamu saksikan pada pukul 13.00-14.30 WIB melalui streaming di detik.com/ide-bisnis-xpora. Yuk ikut dan dapatkan Ide Bisnis Ekspor yang Kreatif dari Para Entrepreneur Heroes BNI #EksporJadiMudah #UMKMGoGobal #SemangatBangkitdariCorona sponsored by BNI.

(ncm/hns)

Hide Ads