Unik! Indonesia Punya Tas Anyaman Artisan Sekelas Produk Branded

Unik! Indonesia Punya Tas Anyaman Artisan Sekelas Produk Branded

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Selasa, 03 Agu 2021 20:50 WIB
Syanaz Nadya Winanto- Rorokenes
Foto: detikcom
Jakarta -

Kualitas produk lokal kini tak lagi bisa dipandang sebelah mata, bahkan bisa bersaing dengan produk-produk internasional. Salah satunya, produk tas dari Rorokenes Indonesia yang dinilai sekelas dengan produk tas branded dari Louis Vuitton oleh otoritas bandara di Rusia.

Kisah unik itu merupakan salah satu cerita dari perjalanan Syanaz Nadya Winanto. Founder bisnis tas anyaman artisan asal Semarang ini menceritakan kisahnya saat akan mengikuti Festival Indonesia di Moscow pada 2019 lalu. Ia mengatakan dirinya terpaksa mengikuti pameran tanpa produk, sebab tas buatannya ditahan karena dianggap terlalu bagus untuk harga yang ditawarkan.

Tak hanya menceritakan kisah lamanya, Syanaz juga mengungkap awal mula membangun bisnis tas anyaman dengan memanfaatkan warisan budaya Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat bahwa skill anyam sudah ada sejak ratusan lalu. Anyaman is part of our culture, sudah dari ratusan tahun lalu. Bahkan anyaman itu sendiri pernah dijadikan alat tukar selain uang. Kami menangkap peluang tersebut dengan mengaplikasikan teknik anyaman pada media kulit dan tenun, kami bentuk dan desain menjadi tas yang dapat menjawab kebutuhan target market," ungkap Syanaz dalam Festival Ide Bisnis Xpora yang diselenggarakan detikcom dan BNI, Selasa (3/8/2021).

Syanaz mengatakan pihaknya menawarkan tas anyaman kulit dengan motif teknik anyaman nusantara berdasarkan kepada 90% konten lokal. Ia pun kerap menciptakan keunikan di setiap kreasinya, salah satunya dalam tas kesayangan Syanaz yang dapat menampilkan ilusi optik dari motifnya.

ADVERTISEMENT

"Ini kalau bisa dilihat ada ilusi optik dan ini semua anyaman. Dari atas sampai bawah murni anyaman tidak ada jahitan. Kalau kita lihat sekilas kok ini (garisnya) kayak keputus-putus, padahal sebenarnya nggak. Di satu sisi tampilannya seperti ini, kalau kita balik bisa beda lagi motifnya," jelas Syanaz sambil memamerkan salah satu koleksi tas Rorokenes.

Syanaz menambahkan tas yang dibuatnya didesain multifungsi untuk dapat digunakan di berbagai occasion. Menurutnya, mahal atau tidaknya harga adalah hal yang relatif, akan tetapi jika pihaknya dapat menghasilkan produk bernilai tinggi maka bisnis akan terus berjalan dan memiliki pasarnya tersendiri.

"Dari satu tampilan tas bisa dipakai 2-3 looks, jadi bisa dipakai untuk acara koktail, acara santai, juga ke kantor. Lalu semisal ada ibu-ibu yang berumur 45 tahun mempunyai anak berumur 17/18 tahun, satu tas itu dipakai oleh ibunya juga anaknya. Jadi ketika kita menawarkan, ada tas dengan harga Rp2,5-3.25 juta. Paling murah Rp 1,2 juta. Dengan seluruh value seperti ini apakah Anda akan mengambil produk KW yang buatan impor, brand luar negeri, atau akan mengambil produk lokal? Inilah yang kita tawarkan," terangnya.

Syanaz pun menjelaskan bisnisnya dijalankan dengan prinsip berkelanjutan dari hulu hingga hilir. Bahkan, ia turut memperhatikan pertanggungjawaban dari bisnis Rorokenes.

"Limbah yang dikeluarkan kurang dari 3%, dan limbah ini pun kami sumbangkan kepada local craft agar mereka dapat meng-upcycle limbah tersebut jadi produk lainnya," tutur Syanaz.

Ke depannya ia mengaku akan terus memperhatikan cara menghasilkan produk terstandar sambil tetap memperhatikan alam.

"Karena dunia itu cuma satu, kita harus merawat dunia. Bumi ini tempat tinggal kita, di sini anak cucu kita akan lahir, bukan hanya sekadar profit atau keuntungan, kita juga harus memikirkan mata rantai tersebut. Ada prinsip untuk merawat alam jadi pegangan," imbuhnya.

Syanaz juga memiliki visi ke depan untuk memberdayakan pekerja sembari membuat produknya terus dikenal secara global. Diketahui, hingga kini produk Rorokenes sudah diekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Singapura, Amerika, Prancis, Hong Kong, dan lainnya.

"(Kami) menunjukkan kepada dunia kalau Indonesia punya kualitas yang tidak main-main. Membuktikan kepada dunia, bahwa dari skill menganyam yang dikeluarkan oleh para perempuan dengan tingkat pendidikan SMP atau bahkan SMA tetap mampu menghasilkan produk yang indah dan berkualitas," ujar Syanaz.

Ia berharap dari produk Rorokenes yang dihasilkan oleh para pekerja, mayoritas perempuan, bisa membuat para pekerja mengangkat kehidupan keluarga serta diri mereka sendiri.

"Tas selalu identik dengan perempuan, 85% mayoritas pelanggan kami adalah perempuan. Saya ingin sekali Rorokenes menghasilkan produk yang indah dipakai dengan penuh kebanggaan, bagi para perempuan Indonesia. Dan di dalamnya pun memiliki nilai-nilai yang kuat," pungkasnya.

Sebagai informasi, kisah inspiratif dari Rorokenes ini merupakan satu dari beberapa kisah Entrepreneur Heroes BNI yang disiarkan di Festival Ide Bisnis Xpora by BNI. Acara ini berlangsung mulai dari 30 Juli hingga 3 Agustus 2021. Di gelaran pamungkasnya yang bertemakan 'Be Young, Be Creative, Be Different' acara ini turut dihadiri oleh Founder Bali Alus, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno.

Melalui Festival Ide Bisnis Xpora by BNI, masyarakat khususnya pelaku UMKM bisa mendapatkan Ide Bisnis Ekspor yang Kreatif dari Para Entrepreneur Heroes BNI #EksporJadiMudah #UMKMGoGlobal #SemangatBangkitdariCorona sponsored by BNI.




(ega/hns)

Hide Ads