Gurihnya Bisnis Bacang, Omzetnya Bisa Tembus Rp 200 Juta/Bulan

Saatnya Jadi Bos

Gurihnya Bisnis Bacang, Omzetnya Bisa Tembus Rp 200 Juta/Bulan

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 08 Okt 2021 07:00 WIB
Gurihnya Bisnis Bacang, Omzetnya Sampai Rp 200 Juta/Bulan
Foto: Dok. Mowoty
Jakarta -

Jangan meremehkan makanan tradisional, karena dengan ketekunan dan kreativitas makanan tradisional bisa menjadi ladang usaha hingga menghasilkan omzet Rp 200 juta per bulan.

Tia Jelila buktinya. Wanita ini sukses menjalani usaha dengan berjualan pangan khas tradisional masyarakat Tionghoa yang bernama bakcang atau bacang.

Tia menceritakan, usahanya itu berawal dari kegemaran suami dan anak-anaknya yang suka sekali bacang. Namun sebagai keluarga beragama Islam, mereka terkadang ragu terhadap kehalalan bacang yang mereka beli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akhirnya coba-coba buat sendiri, dan dicoba juga sama teman-teman, ternyata pada suka dan pada mau beli," kenangnya saat berbincang dengan detikcom, ditulis Jumat (8/10/2021).

Saat teman-temannya berminat membeli bacang buatannya, Tia melihat ada secercah peluang. Akhirnya pada akhir 2015 dia membuka pre order untuk produk bacang buatannya. Saat itulah bisnisnya lahir yang dia beri nama Mowoty.

ADVERTISEMENT

Modal yang dia gunakan pertama kali hanya Rp 800 ribu. Modal itu dia gunakan untuk membeli daging, daun pembungkus, dan alat-alat packing.

"Waktu pertama kali belum pakai telur asin dan jamur untuk isian bacang spesial. Jadi awalnya itu bacang biasa semua," tambahnya.

Gurihnya Bisnis Bacang, Omzetnya Sampai Rp 200 Juta/BulanGurihnya Bisnis Bacang, Omzetnya Sampai Rp 200 Juta/Bulan Foto: Dok. Mowoty

Tia mengakui tidak mudah menjalani bisnis saat itu. Dia harus rela banting tulang mengerjakan semuanya, mulai dari masak, terima pesanan, mengemas hingga mengirimkannya melalui jasa logistik.

Tapi perjuangan itu terbayarkan. Banyak dari pelanggannya yang suka dengan rasa bacang Mowoty. Tia mengklaim bahwa bacang miliknya memiliki kelebihan dari sisi rasa, isian yang lebih banyak, dan tentunya halal.

"Isi bacang kami relatif lebih banyak, lebih berani bumbu, packing kami lebih higienis, dan kami halal karena kami sendiri juga muslim," terangnya.

Salah satu strategi yang digunakan Tia untuk mendongkrak penjualan adalah mengumpulkan testimoni dari pembelinya. Kemudian testimoni itu dia unggah ke akun Instagram @bakcangmowoty yang kini memiliki 46,8 ribu pengikut. Tak hanya itu, Tia juga rela mengeluarkan sedikit uang untuk memasang iklan di Instagram.

"Dan kami selalu memberi perhatian lebih pada after sales kami, semua pujian dan komplain selalu berusaha kami sikapi dengan baik, karena kami berharap begitu orang pengin bacang ingetnya ya bacang Mowoty," tuturnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Tak hanya di Instagram, Tia juga menjual produknya melalui berbagai saluran digital, seperti di GoFood, Grabfood, Shopeefood, Tokopedia, dan Shopee. Dia juga melakukan titip jual ke toko seperti Michelle Bakery, Rumah Buah, Kayarasa, Frestive, Rezeki Supermarket, dan lainnya. Bahkan Tia juga memasukkan produknya ke kantin-kantin rumah sakit.

"Penjualan offline dan online Alhamdulillah berjalan beriringan sama kuatnya," tambahnya.

Gurihnya Bisnis Bacang, Omzetnya Sampai Rp 200 Juta/BulanGurihnya Bisnis Bacang, Omzetnya Sampai Rp 200 Juta/Bulan Foto: Dok. Mowoty

Menurut Tia, bacang sebagai makanan jadul justru memiliki peluang bisnis yang besar. Dia menilai karena jadul itulah, bacang suka dicari. Bacang juga beberapa tahun ke belakang sudah agak sulit ditemui. Di situlah peluang yang diincar Tia.

"Kalau misalnya ketemu bacang, kebanyakan juga bacang nasi dan isinya juga tidak seperti kami, kalau kami ada bacang ketan dan ada varian telur asin dan jamur, packaging kami juga beda, itu daya tarik tersendiri, orang-orang banyak pesan untuk hampers juga," tuturnya.

Pandangan Tia pun terbukti benar. Mowoty kini berkembang pesat. Bahkan saat ini dia memiliki 18 orang pegawai yang terdiri dari 5 orang kurir, 2 admin, 1 keuangan dan 10 bagian produksi. Omzetnya pun tak main-main, dia bisa mengantongi sekitar Rp 200 juta per bulan.

Ke depan Tia ingin mengembangkan lebih jauh bisnisnya. Dia ingin mendirikan restoran Mowoty yang tidak hanya menjual bacang, tapi juga makanan lainnya.



Simak Video "Keruk Ide Bisnis Online dari Sang Dewa Selling"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads