Kehadiran Yulia Pottery tidak hanya bermanfaat bagi pemilik, tetapi juga ribuan warga sekitar yang menjadi pengrajin gerabah di mana berisi emak-emak. Sistem bayarannya bukan per bulan, tetapi per satu item yang Amran beli dari pengrajin tersebut.
"Karyawan kita di sini khususnya pengrajin kita bahkan lebih dari dua ribu (orang). Umumnya pengrajin kita di sini nggak punya pendidikan semua, ibu-ibu yang sekolahnya paling SD, SMP, bahkan nggak sekolah," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya balapan World Superbike (WSBK) pada 19-21 November 2021 dan MotoGP pada Maret 2022 mendatang, Amran yakin bisnis gerabahnya semakin menggeliat. Apalagi pihaknya jadi yang memproduksi merchandise untuk acara tersebut.
"Harapan kita mudah-mudahan bisa lebih dari yang kita harapkan. Namanya kita berusaha di sini sebagai UMKM yang bisa ikut tampil, jangan sampai kita jadi penonton aja di daerah sendiri," tuturnya.
Harga gerabah yang ditawarkan bervariasi. Paling murah Rp 10 ribu untuk asbak dan tempat lilin, hingga paling mahal Rp 10 juta untuk kendi besar. Tertarik untuk membeli? Produknya bisa dilihat di Instagram @YuliaPottery.
(fdl/fdl)