Peluang Jualan Onderdil Perahu di Pesisir, Omzet Bisa Rp 3 Juta/Hari

Peluang Jualan Onderdil Perahu di Pesisir, Omzet Bisa Rp 3 Juta/Hari

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Sabtu, 16 Okt 2021 13:41 WIB
sinergiultramikro
Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Meski begitu, Emi menjelaskan bisnis onderdil kapal yang sudah ditekuni sejak 4 tahun silam ini tak selalu berjalan mulus. Utamanya saat pandemi yang dinilainya cukup berdampak pada kelangsungan bisnisnya. Hal ini karena harga ikan yang sempat jatuh sehingga ikut memberi dampak kepada para nelayan di Desa Gempolsewu.

"Untungnya lumayan, kalau pas ramai lumayan. Itu hariannya rata-rata sampai Rp 3 juta per hari. Pas pandemi ada penurunan, sehari kadang Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu. Karena waktu itu harga ikan murah, jadi nelayan merasakan sekali," tuturnya.

Selain membuka usaha di rumah, Emi mengatakan dirinya juga menjadi agen BRIlink yang membantu menyalurkan pinjaman UMi ke warga di sekitar tempat tinggalnya, mulai dari nelayan, pedagang ikan segar, hingga pembuat ikan asap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkan, hingga kini dirinya berhasil menggandeng 86 nasabah pinjaman UMi. Adapun total plafon yang berhasil disalurkan mencapai Rp 275 juta dalam kurung waktu 6 bulan.

"Saya gabung jadi mitra UMi bulan April, diajak oleh mantri. Di tempat saya ada ibu-ibu komunitas pedagang ikan asap, saya masuk ke situ buat nawarin. Kalau di tempat saya itu banyak rentenir, bunganya besar. Setelah saya tawarin UMi, alhamdulillah ibu-ibu pada minat, dan mereka merasa bunganya agak ringan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sejak menjadi mitra UMi, dia juga mendapatkan pemasukan tambahan. Dalam sebulan Emi mengaku bisa mendapatkan hingga Rp 1,5 juta hanya dari penyaluran pinjaman UMi. Menurutnya, pinjaman UMi membantu tetangganya, terutama untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Dengan begitu mereka tidak perlu bergantung pada rentenir. Ia mengatakan pinjaman UMi juga cukup menguntungkan mengingat tingkat bunga yang tidak setinggi dibandingkan tingkat bunga pinjaman di rentenir.

Sementara itu, Kepala BRI Unit Gempolsewu, Ayatullah al Burhani menyebut program pinjaman ultra mikro atau UMi merupakan program BRI yang baru berjalan sejak bulan April 2021 lalu. Adapun Gempolsewu dipilih sebagai piloting project untuk Kantor BRI Wilayah Semarang.

"Saya harap nantinya ada agen-agen UMi yang lain, binaan mantri saya sehingga bisa menembus semua lapisan masyarakat, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dari anggota klaster. Supaya mereka bisa meningkatkan kesejahteraannya sehingga nanti ekonomi daerah terangkat dan Gempolsewu jadi desa pionir. Bukan hanya untuk daerah di sini, tapi produk-produknya bisa go ke daerah lain dan go internasional," pungkasnya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/.



Simak Video "Agen Brilink ini Mirip Banget dengan Kantor Bank Beneran!"
[Gambas:Video 20detik]

(akn/hns)

Hide Ads