Kini, omzet yang didapat Susi bisa mencapai Rp 25 juta per bulannya. "Itu Rp 25 juta selama Ramadan ini aja berkah. Ya walaupun namanya jualan kadang sepi kadang ramai," lanjutnya.
Susi juga mengaku, selama 2 tahun belakangan pandemi COVID-19, bisnisnya tidak terdampak. Dia mengatakan lebih banyak pesanan seperti nasi box untuk ke rumah sakit hingga posko vaksin dan Swab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malah alhamdulillah kondisi pandemi, banyak yang pesan snack box, nasi box di posko-posko vaksin gitu," ujarnya.
Dengan pendapatan yang cukup besar itu, Susi mengaku telah menggunakannya untuk keperluan rumah dan bisnisnya. Dia mengatakan telah membeli sejumlah barang baru untuk melengkapi usahanya itu.
"Alhamdulillah perabotan sudah banyak, saya sudah beli meja prasmanan, punya termos yang jumbo, presto sudah nambah-nambah. Kan peralatan banyak yang barang pecah, atau ilang udah beli juga. Barang-barang kompor perlengkapan sudah nambah-nambah," jelasnya.
Susi juga bercerita, dalam mengembangkan bisnisnya dia terbantu dengan WhatsApp Business. Menurutnya ketika sudah menggunakan WhatsApp Business, kerabatnya jadi banyak tahu kalau dia buka usaha katering.
"Jadi ketika pakai WhatsApp Business itu orang yang udah lama nggak berhubungan, tiba-tiba nanti ngehubungin nanya sekarang jualan ya, gitu," ujarnya.
Tidak hanya itu, dengan WhatsApp Business, menu makanan yang dijual oleh Susi juga langsung tertera. Jadi, Susi tidak perlu repot-repot lagi menulis manual menu makanan yang dibuatnya.
(hns/hns)