Tardi Amru, setelah 5 tahun menjadi Direktur di sebuah perusahaan telekomunikasi kini banting setir binis kuliner bakso. Usaha ini berawal dari pandemi COVID-19 yang menyebabkan dirinya terdampak pengurangan karyawan.
Awalnya Tardi Amru belajar membuat bakso dengan saudaranya selama 1 bulan di kampung halaman, Solo. Setelah melalui proses analisa, akhirnya tercetus lah Bakso Masmin pada Oktober 2020 dengan cabang pertama di Pamulang, Tangerang Selatan.
"Belajar bakso nggak sengaja sebetulnya, tapi saya tertarik karena bakso, mie ayam ini saya suka banget. Waktu kerja pun saya bisa seminggu 2-3 kali cari bakso atau mie ayam. Marketnya juga bagus dan cukup memasyarakat, dari anak kecil sampai orang tua suka dari jaman nenek moyang," kata Tardi Amru kepada detikcom, Senin (29/8/2022).
Usaha bakso Tardi Amru bisa dibilang sukses dalam waktu terbilang cepat hingga sudah ada 3 cabang Bakso Masmin yang tersebar di Tangerang Selatan dan Depok. Dari 3 pegawai, keseluruhan sekarang ada 13 pegawai yang dipekerjakan di mana semua berasal dari Solo dan sekitarnya.
Tak heran jika dirinya bisa mengantongi omzet sekitar Rp 450 jutaan per bulan dari 3 cabang bisnisnya itu. Dalam sehari usahanya bisa mengolah 50-60 kilogram (kg) daging untuk dijadikan bakso dan 30-an kg mie ayam.
"Omzet rata-rata per toko per hari antara Rp 5 jutaan. Kita produksi semua sendiri mulai dari bakso, mie, termasuk ayamnya juga kita masak sendiri," jelasnya.
Jika ditarik ke belakang, modal awal yang dikeluarkan Tardi Amru untuk membuka usaha bakso saat itu senilai Rp 500 juta. Uang itu dipergunakan untuk membeli bahan produksi, peralatan, hingga sewa tempat di pinggir jalan yang strategis.
"Dulu kebetulan ambil rumah di Bintaro dan itu pas bangun mau kredit, kondisinya di-PHK. Akhirnya saya urus, uang bisa balik lagi walaupun ada potongan 30% dari total uang yang sudah masuk. Dari modal itu saya buat kembangi usaha ini," imbuhnya.
Tardi Amru pun membeberkan tips bagaimana cara membesarkan bisnis hingga seperti sekarang. Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana bisa melakukan promosi secara aktif dan terus melakukan inovasi menu yang dijual.
"Kita ada beberapa produk yang beda misalnya bakso Keling kita inovasi sendiri, kuahnya ada 2 macam yaitu original dan rempah-rempah. Bedanya di situ selain pelayanan, kebersihan, marketing, promosi, itu jadi prioritas saya," jelasnya.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik