Dalam menjalankan suatu bisnis tentu dibutuhkan analisis rasio keuangan yang tepat dan matang. Maka dari itu, perusahaan harus melaksanakan analisis terhadap rasio keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah di bagian keuangan.
Selain itu, adanya analisis rasio keuangan juga diperlukan bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan seperti kreditor, investor, dan pemerintah untuk mengetahui dan menilai kondisi keuangan perusahaan serta perkembangan dari perusahaan tersebut.
Lantas, apa fungsi dari analisis rasio keuangan? Lalu apa saja jenis dan metode yang digunakan untuk menganalisis rasio keuangan? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel berikut ini yuk detikers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasio Keuangan Adalah
Menurut Warsidi dan Bambang (2010), analisis rasio keuangan adalah instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan tren pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan.
Lalu menurut Hery (2018), analisis rasio keuangan adalah salah satu alat yang paling populer dan banyak digunakan saat ini. Meskipun perhitungan rasio hanyalah merupakan operasi aritmatika sederhana, namun hasilnya memerlukan interpretasi yang tidak mudah.
Kemudian menurut Irawati (2006) rasio keuangan adalah teknik analisis di dalam bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi.
Jadi secara mudahnya, analisis rasio keuangan adalah cara analisis dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca dan laporan laba rugi.
Fungsi Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan tak hanya sekadar untuk menilai risiko dan peluang bagi perusahaan saja, namun ada sejumlah fungsi lainnya juga. Dijelaskan dalam buku Analisis Laporan Keuangan oleh Kasmir, berikut fungsi analisis rasio keuangan.
- Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode
- Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan
- Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan oleh perusahaan ke depannya yang berkaitan dengan posisi keuangan saat ini
- Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan, apakah perlu dilakukan penyelenggaraan atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
- Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka telah capai sesuai target
Jenis-jenis Rasio Keuangan
Saat ini ada lima jenis rasio keuangan yang sering digunakan untuk menilai kondisi keuangan serta kinerja perusahaan. Dijelaskan dalam buku Analisis Laporan Keuangan Konsep Dasar dan Deskripsi Laporan Keuangan oleh Aldila Septiana, berikut jenis-jenis rasio keuangan.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Untuk menilai rasio likuiditas perusahaan bisa menggunakan dua jenis rasio, yakni rasio lancar dan rasio cepat.
Rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia.
Sementara rasio cepat atau rasio sangat lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset sangat lancar, tidak termasuk persediaan barang dagangan dan aset lancar lainnya.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan, ada dua jenis rasio solvabilitas yang bisa digunakan yakni rasio utang terhadap aset dan rasio utang terhadap modal.
Rasio utang terhadap aset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan kata lain rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset. Lalu, rasio utang terhadap modal adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar proporsi utang terhadap modal.
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Terdapat dua jenis rasio aktivitas yang bisa digunakan yakni perputaran persediaan dan perputaran modal kerja.
Perputaran persediaan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini dalam satu periode. Sementara itu, perputaran modal kerja adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan modal kerja yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Ada dua jenis rasio yang bisa digunakan yakni hasil pengembalian investasi dan hasil pengembalian ekuitas.
Hasil pengembalian investasi atau return on investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Sementara hasil pengembalian ekuitas atau return on equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usaha. Rasio pertumbuhan dapat menganalisis pertumbuhan penjualan, laba bersih, pendapatan per saham, dan dividen per saham.
Metode Analisis Rasio Keuangan
Dijelaskan dalam buku Manajemen Keuangan Perusahaan oleh Sumiati, analisis laporan keuangan dengan menggunakan alat rasio keuangan dapat dilakukan dengan dua metode, yakni time series dan cross sectional. Lantas apa yang membedakan dari kedua metode tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Metode Time Series
Metode ini menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan tertentu selama beberapa periode. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kecenderungan kinerja selama periode waktu tersebut.
2. Metode Cross Sectional
Metode ini menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan tertentu dalam periode tertentu lalu dibandingkan dengan rata-rata industrinya. Metode tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah kinerja keuangan sebuah perusahaan sudah di atas atau masih di bawah rata industrinya.
Pada umumnya, kedua metode analisis di atas dapat dilakukan secara bersamaan. Soalnya, suatu perusahaan kemungkinan besar dapat mengalami kinerja keuangan yang cenderung meningkat selama kurun waktu tertentu, akan tetap jika dibandingkan dengan rata-rata industri ternyata masih berada di bawah rata-rata industrinya.
Nah itu dia detikers penjelasan mengenai analisis rasio keuangan perusahaan beserta dengan fungsi, jenis, dan metode analisisnya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers, terutama yang tengah mempelajari analisis rasio keuangan. Selamat belajar dan semoga berhasil!
(ilf/fds)