Istilah kepemimpinan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yakni "leadership" yang asalnya dari kata leader. Singkatnya, kepemimpinan juga bisa diartikan mengepalai suatu kegiatan atau pekerjaan.
Dikutip Akira Ichikawa dalam buku Motivation and Leadership at Work, kepemimpinan bisa dipahami dalam dua pengertian, yaitu kepemimpinan sebagai kekuatan untuk menggerakkan orang dan kepemimpinan adalah sesuatu untuk mempengaruhi orang.
Menurut Yukl dalam Husaini Usman yang dikutip dari repository.radenintan.ac.id oleh S Suratminah, definisi kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok, untuk suatu tujuan yang ingin dicapai bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepemimpinan merupakan sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang, supaya bersedia melakukan sesuatu secara sukarela. Konsep kepemimpinan erat hubungannya dengan konsep kekuasaan.
Di mana dengan kekuasaan, pemimpin akan memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para pengikutnya. Jadi, dalam kepemimpinan ada berbagai faktor yang bisa menggerakkan seseorang, antara lain karena ancaman, penghargaan, otoritas, maupun bujukan.
Sejak munculnya istilah pemimpin dan kepemimpinan, penelitian serta pendekatan tentang kepemimpinan terus berkembang. Dari sinilah, muncul berbagai teori kepemimpinan.
Apa yang dimaksud dengan teori kepemimpinan? Berikut penjelasan dari teori kepemimpinan, komponen hingga jenis-jenisnya.
Teori Kepemimpinan Adalah
Dikutip dari e-book bertajuk Teori Kepemimpinan oleh Encep Syarifudin, teori kepemimpinan adalah teori yang mencoba untuk mengidentifikasikan karakteristik kepemimpinan baik dari segi fisik, mental, dan kepribadian yang diasosiasikan dengan keberhasilan kepemimpinan. Secara aspek teoritis, beberapa kategori teori kepemimpinan.
Teori kepemimpinan menghubungkan berbagai sifat dengan kriteria sukses tertentu. Selain itu, dalam teori kepemimpinan juga akan membahas timbulnya seorang pemimpin dan bagaimana seseorang menjadi pemimpin.
Tujuan kepemimpinan yaitu untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau pihak tertentu dalam rangka mencapai tujuan bersama.Selama ini, teori kepemimpinan yang berkembang adalah untuk mengetahui bagaimana terjadinya keefektifan kepemimpinan dalam organisasi.
Komponen-Komponen Teori Kepemimpinan
Adapun beberapa komponen kepemimpinan adalah sebagai berikut:
- Terdapat pemimpin dan orang lain yang dipimpin (pengikut atau bawahan)
- Terdapat proses ataupun upaya untuk mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain melalui berbagai kekuatan
- Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama
- Kepemimpinan bisa muncul dalam suatu organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu
- Pemimpin bisa diangkat secara formal atau dipilih oleh para pengikutnya
- Kepemimpinan berada dalam, situasi tertentu baik situasi pengikut maupun lingkungan eksternal.
Jenis Teori Kepemimpinan yang Harus Dimiliki
Dirangkum dari e-book bertajuk Teori Kepemimpinan oleh Encep Syarifudin dan repository Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung oleh S Suratminah, berikut adalah beberapa teori kepemimpinan, yaitu:
Teori Sifat (Trait Theory)
Teori sifat adalah teori yang berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik khas, seperti fisik, mental dan kepribadian yang diasosiasikan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori kepemimpinan sifat berfokus pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin.
Dasar teori kepemimpinan sifat yaitu asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan dianugerahi beberapa ciri yang tidak dipunyai orang lain. Seperti orang yang penuh energi, intuisi yang mendalam, pandangan masa depan yang luar biasa, dan orang yang memiliki kekuatan persuasif yang tinggi.
Teori Pribadi-Perilaku (Behavior Theory)
Teori kepemimpinan perilaku adalah pendekatan terhadap mengeksplorasi pemikiran bahwa bagaimana seseorang menentukan keefektifan kepemimpinan seseorang. Teori ini menyatakan, daripada seseorang berusaha menemukan sifat-sifat pemimpin, mereka lebih meneliti pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan dari para pengikut-pengikutnya.
Teori Kepemimpinan Situasional (Situational Theory)
Teori kepemimpinan situasional adalah pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin bisa mengetahui situasi sebelum ia menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Selain itu, dalam hal ini pemimpin juga bisa memahami perilakunya dan sifat-sifat bawahannya.
Teori ini mensyaratkan pemimpin untuk memiliki keterampilan diagnostik dalam perilaku manusia. Fiedler telah membuat pengukuran orientasi kepemimpinan dari seorang individu.
Fiedler mengembangkan Least Preferred Co-Worker (LPC) Scale untuk mengukur dua gaya kepemimpinan, yakni:
- Gaya berorientasi tugas (mementingkan tugas atau otoritatif)
- Gaya berorientasi hubungan (mementingkan hubungan kemanusiaan.
Sementara, kondisi atau situasi terdiri dari tiga faktor utama antara lain:
- Hubungan pemimpin dengan anggota
- Struktur tugas
- Kekuasaan posisi.
Teori Atribusi Kepemimpinan
Teori atribusi kepemimpinan merupakan pendekatan terbaru dalam kepemimpinan. Teori atribusi kepemimpinan menyatakan bahwa kepemimpinan adalah semata-mata suatu atribusi (penghubungan), yang dibuat orang mengenai individu-individu lain.
Teori Kepemimpinan Karismatik (Charismatic Leadership Theory)
Teori kepemimpinan karismatik merupakan perpanjangan dari teori atribusi. Teori kepemimpinan karismatik menyatakan bahwa para bawahan membuat atribusi dari kemampuan kepemimpinan yang luar biasa (heroik), bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu.
Teori Transformasional (Transformational Theory)
Teori kepemimpinan menjelaskan tentang hubungan yang positif (baik) antara atasan dan pengikutnya. Dalam hal ini, pemimpin transformasional yaitu pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividualkan. Sehingga, bisa terbentuk kepemimpinan yang efektif.
Teori Transaksional (Transactional Theory)
Teori kepemimpinan transaksional adalah teori yang menyatakan bahwa pemimpin yang memandu atau memotivasi pengikut mereka, dalam arah tujuan yang ditegakan dengan memperjelas peran clan tuntutan tugas. Teori ini merupakan lawan dari teori transformasional.
Teori Dasar Kepemimpinan
Apa saja teori dasar kepemimpinan? Teori dasar kepemimpinan terdiri dari teori genetis, teori sosial, teori ekologis, dan teori kontingensi. Berikut penjelasannya:
1. Teori Genetis
Teori genetis adalah teori yang mengungkapkan bahwa pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, and not made). Jadi, seorang pemimpin akan muncul dengan sendirinya, karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dengan kata lain, takdir telah menetapkan seseorang menjadi pemimpin.
2. Teori Sosial
Teori sosial kebalikan dari teori genetis. Teori sosial sebagai dasar teori kepemimpinan yaitu bahwa pemimpin-pemimpin itu harus disiapkan dan di bentuk (leaders are made and not born). Artinya, setiap orang akan bisa menjadi pemimpin apabila jika ia mendapatkan pendidikan dan kesempatan.
3. Teori Ekologis
Teori ekologis kepemimpinan merupakan penyempurnaan dari teori genetis dan teori sosial. Teori ekologis menyatakan bahwa seseorang hanya bisa menjadi pemimpin yang baik, jika pada waktu lahir ia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan.
Kemudian, bakat itu dikembangkan melalui pendidikan yang teratur serta dilengkapi dengan pengalaman-pengalaman. Dengan hal itu, memungkinkannya untuk mengembangkan bakat kepemimpinan yang telah dimilikinya.
4. Teori Kontingensi (Teori Tiga Dimensi)
Teori Kontingensi kepemimpinan adalah teori yang berpendapat bahwa ada tiga faktor yang berperan dalam proses perkembangan seseorang menjadi pemimpin atau tidak. Adapun 3 faktor dalam teori kontingensi kepemimpinan, yaitu:
- Bakat kepemimpinan yang dimiliki
- Pengalaman pendidikan dan latihan kepemimpinan yang dimiliki
- Kegiatan pengembangan bakat kepemimpinannya.
Kesimpulannya, kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain, baik di dalam organisasi atau di luar organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Itu tadi penjelasan arti teori kepemimpinan dan macam-macamnya. Selamat belajar!
(khq/fds)