Price Earning Ratio: Pengertian, Tujuan, dan Cara Menghitung

Price Earning Ratio: Pengertian, Tujuan, dan Cara Menghitung

Adelaide Wreta - detikFinance
Jumat, 30 Sep 2022 15:00 WIB
Ilustrasi Price Earning Ratio.
Foto: Yiorgos Ntrahas/Unsplash
Jakarta -

Price Earning Ratio atau disingkat sebagai PER merupakan istilah yang digunakan dalam dunia investasi. Istilah ini memiliki peranan penting untuk menentukan seberapa bernilainya suatu perusahaan.

Tanpa perhitungan Price Earning Ratio, sulit bagi seorang investor untuk mengetahui perusahaan mana yang akan lebih menguntungkan. Ingin mengetahui lebih lanjut? Simak artikel berikut ini!

Pengertian Price Earning Ratio

Price earning ratio memiliki berbagai pengertian dari ahli yang berbeda-beda. Menurut Eduardus Tandeilin, Price Earning Ratio (PER) adalah harga untuk tiap rupiah laba karena mengindikasikan banyaknya rupiah dari laba yang sahamnya bersedia dibayar oleh investor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Irham Fahmi menjelaskan Price Earning Ratio sebagai merupakan rasio yang digunakan investor untuk menilai saham suatu perusahaan karena PER menjadi perbandingan antara market price per share (harga pasar per lembar saham) dengan earning per share (laba perlembar saham).

Sementara itu, Bambang Wahyudiono menjelaskan Price Earning Ratio (PER) sebagai rasio yang menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar perdana yang ditawarkan dibandingkan
dengan pendapatan yang diterima. Price Earning Ratio menjadi cara penilaian untuk mengetahui nilai saham yang sesungguhnya dari suatu perusahaan dan digunakan untuk menganalisis harga saham yang menunjukan harga tidak wajar.

ADVERTISEMENT

Melihat tiga penjelasan di atas, Price Earning Ratio secara singkat dapat dijelaskan sebagai gambaran apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan melalui perbandingan harga pasar per lembar saham dan laba per lembar saham.

Tujuan Price Earning Ratio

Mengutip Corporate Finance Institute, ada tiga tujuan yang diperoleh dari Price Earning Ratio, yaitu:

  • Memberi investor petunjuk yang lebih baik terhadap nilai perusahaan. Rasio P/E menunjukkan ekspektasi pasar dan merupakan harga yang harus dibayarkan per unit pendapatan saat ini atau pendapatan masa depan, sesuai kasusnya.
  • Penghasilan menjadi penting ketika menilai saham perusahaan karena investor ingin mengetahui besarnya keuntungan suatu perusahaan dan seberapa menguntungkannya di masa depan. Selanjutnya, jika perusahaan tidak tumbuh dan tingkat pendapatan tetap konstan, P / E dapat diartikan sebagai jumlah tahun yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar kembali jumlah yang dibayarkan untuk setiap saham.
  • Investor ingin membeli perusahaan yang sehat secara finansial yang menawarkan laba atas investasi (ROI) yang baik. Di antara sekian banyak rasio, P/E adalah bagian dari proses penelitian untuk memilih saham agar mengetahui apakah investor membayar harga yang wajar.

Cara Menghitung Price Earning Ratio

Untuk menghitung Price Earning Ratio, seseorang akan memerlukan rumus tertentu. Dari ketiga ahli yang berbeda, rumus yang digunakan untuk menghitung Price Earning Ratio dapat dikatakan sama. Namun, ketiga ahli menggunakan bahasa yang berbeda. Berikut adalah rumus untuk menghitung Price Earning Ratio menurut tiga ahli:

  • Eduardus Tandeilin
    PER atau P/E Ratio = Harga Saham
    -----------
    EPS
  • Brigham dan Houston
    Price Earning Ratio = Harga Saham
    -----------------------
    Earning Per Share (EPS)
  • Irham Fahmi
    PER = MPS
    -----
    EPS

Keterangan:

PER = Price Earning Ratio
MPS = Market Value per Share (Harga pasar per saham)
EPS = Earning per Share (laba per lembar saham)

Contoh Penerapan dalam Investasi

Setelah mengetahui apa itu Price Earning Ratio, tujuan, dan rumusnya, penting untuk mengetahui bagaimana penerapannya dalam kehidupan investasi. Berikut adalah contoh penerapan PER dalam investasi yang dapat dijadikan acuan:

Meski Saham A diperdagangkan pada $30 dan Saham B pada $20, Saham A belum tentu lebih mahal. Rasio P/E dapat membantu menentukan, dari perspektif penilaian, mana di antara keduanya yang lebih murah.

Jika Saham A memiliki P/E = 15 dan Saham B memiliki P/E = 30, saham A lebih murah meskipun memiliki harga absolut yang lebih tinggi daripada Saham B karena investor membayar lebih sedikit untuk setiap $ 1 dari pendapatan saat ini. Namun, Saham B memiliki rasio yang lebih tinggi daripada pesaingnya dan sektornya. Hal ini menunjukkan bahwa investor akan mengharapkan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi di masa depan yang relatif terhadap pasar.

Itulah penjelasan mengenai Price Earning Ratio (PER), yaitu gambaran apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan melalui perbandingan harga pasar per lembar saham dan laba per lembar saham. Untuk menghitung Price Earning Ratio, diperlukan rumus pembagian antara harga saham dengan laba per lembar saham.

Price Earning Ratio bertujuan untuk memberikan investor pengindraan yang lebih baik atau peka terhadap nilai perusahaan yang lebih besar.




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads